Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ogah Targetkan Untung Rugi pada Kereta Cepat Whoosh

Kompas.com - Diperbarui 07/10/2023, 09:29 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia resmi mengoperasikan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Kereta tersebut merupakan kereta peluru pertama di Indonesia dan pertama di Asia Tenggara dengan kecepatan hingga 350 kilometer per jam.

Kereta ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin, 2 Oktober 2023 di Stasiun Halim, Jakarta. Kereta ini masih gratis bagi masyarakat hingga pertengahan Oktober mendatang.

Menurut Jokowi, dalam pembangunan transportasi massal, pemerintah fokus pada pelayanan masyarakat, bukan target untung-rugi. Di mana masyarakat diberikan banyak alternatif transportasi dari Jakarta menuju Bandung maupun sebaliknya.

Hal ini sekaligus menjawab kritik yang menyebut proyek yang diklaim murni business to business (B to B) ini sulit balik modal. Bahkan, beberapa pihak menarasikan kalau proyek KCJB tidak akan balik modal meski sampai kiamat.

Baca juga: Kala Faisal Basri Sebut KCJB Mustahil Bisa Balik Modal, Bahkan sampai Kiamat

"Tapi itu (KCJB) memang fungsi pemerintah memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan transportasi massal," kata Jokowi dikutip dari Harian Kompas, Sabtu (7/10/2023).

Jokowi menegaskan bahwa ia tidak mematok target kapan KCJB akan meraih untung dan menyerahkan sepenuhnya ke PT Kereta Cepat Indonesia China (PT KCIC).

Alih-alih menyebut kapan target meraup untung, Presiden menegaskan bahwa pemerintah fokus untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

"Paling penting rakyat dilayani dengan baik, rakyat dilayani dengan cepat karena fungsi transportasi massal itu di situ. Bukan untung dan rugi," beber Jokowi.

Sebagai informasi saja, China diputuskan sebagai pemenang tender dengan proposal proyek senilai 5,595 miliar dollar AS atau lebih rendah dari proposal Jepang senilai 6,223 miliar dollar AS.

Baca juga: Saat Ahok Kurang Setuju Stasiun Kereta Cepat Ada di Halim

Kendati demikian, dalam perjalanannya, biaya proyek membengkak menjadi 7,97 miliar dollar AS. Pemerintah kemudian menambal dengan dana APBN melalui skema Penyertaan Modal Negara (PMN) ke PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Kritik susah balik modal

Sebelumnya Ekonom Senior Faisal Basri pernah menyebut proyek Keret Cepat Jakarta Bandung tidak layak secara bisnis sehingga dipastikan sulit balik modal.

Bahkan, Faisal Basri menggunakan analogi sampai kiamat pun proyek tersebut tidak akan bisa menutup investasi yang sudah keluar. BUMN yang diminta pemerintah menggarap proyek tersebut kini juga akhirnya terbebani.

Belum lagi, lanjut Faisal, biaya yang dikeluarkan rupanya membengkak sangat besar. Dari awalnya 6,07 miliar dollar AS, di tengah jalan melonjak menjadi mendekati 8 miliar dollar AS.

Dengan investasi sebesar itu, kata Faisal Basri, rasanya sulit untuk balik modal meski tiketnya seharga Rp 400.000 sekali jalan.

Baca juga: Kenapa Dulu Ahok Keberatan Halim Dijadikan Stasiun Kereta Cepat?

“Diperkirakan sampai kiamat pun tidak balik modal,” kata Faisal dikutip dari Kompas TV, beberapa waktu lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Spend Smart
Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Whats New
Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Whats New
Kenaikan BI Rate Jadi 6,25 Persen Tidak Perlu Dikhawatirkan

Kenaikan BI Rate Jadi 6,25 Persen Tidak Perlu Dikhawatirkan

Whats New
6 Instrumen Keuangan yang Cocok untuk Membangun Dana Darurat

6 Instrumen Keuangan yang Cocok untuk Membangun Dana Darurat

Spend Smart
Gelar RUPST, PT Timah Umumkan Susunan Direksi Baru

Gelar RUPST, PT Timah Umumkan Susunan Direksi Baru

Whats New
[POPULER MONEY] Usai Tutup Pabrik, Bata Akan Lakukan Usaha Ini | Temuan Ombudsman soal Dana Nasabah di BTN Raib

[POPULER MONEY] Usai Tutup Pabrik, Bata Akan Lakukan Usaha Ini | Temuan Ombudsman soal Dana Nasabah di BTN Raib

Whats New
OJK Sesuaikan Pengawasan Perbankan dengan Kebijakan Global

OJK Sesuaikan Pengawasan Perbankan dengan Kebijakan Global

Whats New
Data Klaim Pengangguran AS Disambut Positif Investor, Wall Street Menghijau

Data Klaim Pengangguran AS Disambut Positif Investor, Wall Street Menghijau

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com