Hanya dengan landasan yang terbuka dan jujur Anda kemudian dapat mendiskusikan tujuan jangka pendek dan jangka panjang serta menciptakan visi bersama untuk masa depan Anda dan pasangan.
Visi tersebut dapat dan kemungkinan akan berubah seiring berjalannya waktu, begitu pula dengan realitas finansial Anda masing-masing.
Baca juga: Jumlah Usia Muda Makin Minim pada 2050, Wapres Anjurkan Masyarakat Segera Menikah
Rencanakan untuk berbicara dengan pasangan secara rutin mengenai uang dengan cara yang sesuai untuk Anda.
"Terutama jika ada perubahan dalam pendapatan atau pekerjaan, pelaporan pajak dan bonus, dan sebelum atau selama peristiwa besar dalam hidup," ungkap Lauren Wybar, CFP, penasihat senior di Vanguard Personal Adviser Services.
Berikut beberapa pertanyaan keuangan yang harus diajukan ke pasangan sebelum menikah.
Pendekatan kita dalam membelanjakan dan menabung sebagian besar berakar pada makna yang kita berikan padanya. Untuk memahami arti uang bagi pasangan, penting untuk bertanya tentang lingkungan di mana mereka dibesarkan, kata Ford.
Baca juga: Menikah dengan Generasi Sandwich? Ini Cara Memutus Rantai Generasi Sandwich
“Keyakinan dan perilaku finansial orang-orang yang membesarkan kita berdampak besar pada cara kita menangani uang di masa dewasa,” tutur dia.
Misalnya, tumbuh di lingkungan yang selalu kekurangan uang mungkin membuat pasangan menganut pola pikir kelangkaan sebagai orang dewasa dan memprioritaskan menabung daripada membelanjakan uang.
Atau, mungkin seringnya orang tua mengatakan “tidak” ketika mereka meminta mainan atau pakaian baru membuatnya lebih leluasa membelanjakan uangnya untuk membeli barang-barang yang mereka inginkan ketika dewasa, karena mereka sekarang mempunyai hak dan sarana untuk melakukannya.