JAKARTA, KOMPAS.com - Gen Z diyakini memiliki tantangan keuangan yang berbeda dibandingkan dengan generasi-generasi di atasnya. Bahkan, dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Bank of America, di AS saja, sebanyak 53 persen Gen Z mengatakan tingginya biaya hidup merupakan penghalang kesuksesan finansial.
Dikutip dari CNBC, Kamis (19/10/2023), hampir 3 dari 4 orang Gen Z yang disurvei, atau 73 persen, telah mengubah kebiasaan belanja mereka di tengah tingginya inflasi.
Perubahan yang mereka lakukan antara lain sebanyak 43 persen Gen Z lebih sering memasak di rumah, 40 persen mengurangi belanja pakaian, dan 33 persen membatasi belanja bahan makanan hanya pada hal-hal penting.
Baca juga: Bantu Raih Tujuan Keuangan, Ini 5 Manfaat Manajemen Keuangan Pribadi untuk Milenial dan Gen Z
Sebagian besar berencana untuk mempertahankan perubahan tersebut di tahun depan. Survei tersebut dilakukan pada Agustus 2023 lalu terhadap hampir 1.200 orang Gen Z berusia 18 hingga 26 tahun.
Generasi Z menghadapi tantangan finansial yang unik dibandingkan generasi sebelumnya. Lulusan perguruan tinggi memperoleh penghasilan 10 persen lebih rendah dibandingkan dengan orang tua mereka, demikian temuan penelitian terbaru.
Namun ada kabar baik, menurut survei itu. Sebagian besar responden merasa yakin bahwa mereka dapat mengatur pengeluaran, anggaran, dan kredit sehari-hari.
Namun, Gen Z kurang percaya diri dalam hal menabung untuk masa pensiun atau investasi saham.
Baca juga: Survei Visa: E-Wallet Paling Banyak Digunakan Gen Z dalam Pembayaran Digital
“Ini adalah saat yang tepat untuk membangun landasan kokoh yang akan memungkinkan Anda meraih kesuksesan dalam beberapa dekade mendatang dalam kehidupan finansial,” kata Douglas Boneparth, perencana keuangan bersertifikat dan presiden Bone Fide Wealth di New York.