Aset BUMN juga tumbuh dari Rp 8.978 triliun pada tahun 2021 menjadi Rp 9.789 triliun pada tahun 2022. Lalu menjadi sebesar Rp 9.842 triliun di semester I-2023, naik 3,9 persen dibandingkan nilai aset tahun sebelumnya.
Erick menilai, kondisi perusahaan pelat merah kini semakin membaik. Ia pun meyakini BUMN mampu menyetorkan dividen Rp 80,6 triliun dari kinerja di tahun ini.
Baca juga: Holding BUMN Jasa Survei Dorong Peningkatan TKDN
"Angka itu lebih tinggi dari tahun sebelumnya (2022) sebesar Rp 80,2 triliun. Dan menjadi yang terbesar dalam sepanjang sejarah Kementerian BUMN,” tutup dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.