"Setting ulang, baik kelebarannya dan kondisi ketinggian rodanya harus setting ulang dulu untuk mesin bubutnya. Nah kemudian yang jadi masalah adalah ketika mereka mengerjakan punya LRT, pada saat mereka mau bubut, mereka harus mengambil lagi orang pabrikan untuk menyesuaikan lagi menjadi 10-6-7 kan berarti kerjanya double-double mereka. Jadi makannya sampai saat ini baru bisa dikerjakan di LRT sendiri," jelasnya.
Oleh karena itu, seharusnya LRT Jabodebek memiliki mesin bubut tambahan untuk mempercepat perawatan 18 trainset LRT Jabodebek ini. Hal ini, kata Kuswardojo, telah disampaikan ke Kemenhub selaku regulator.
"Ya kan prosesnya lama kalau penambahan mesin bubut, karena pengadaan barang-barang seperti itu kan harus dari pemerintah, bukan dari kita yang mengadakan," kata Kuswardojo.
Kendati demikian, LRT Jabodebek juga telah menyiapkan solusi lainnya dengan memesan 1.000 roda kereta ke PT INKA sejak dua bulan lalu sejak operator menyadari tingkat keausan roda LRT Jabodebek.
Dia berharap 1.000 roda yang dipesan bisa dikirimkan INKA paling lama Januari 2023. "Tapi enggak tahu ya, karena kan kita pesannya ke INKA, itu nanti enggak tau INKA mau berani menyediakan sampai kapan, saya juga belum tahu," tuturnya.
Baca juga: Roda LRT Jabodebek Aus, KAI Pesan 1.000 Unit Roda ke INKA
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.