Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantas Saja Israel Rakyatnya Makmur meski Tanpa Minyak, Apa Sebabnya?

Kompas.com - Diperbarui 31/10/2023, 23:48 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Israel adalah salah satu negara pengekspor alat-alat pertanian dan peternakan canggih terbesar secara global, termasuk ke Indonesia.

Perusahaan teknologi

Israel juga merupakan negara di mana perusahaan-perusahaan teknologi tumbuh sangat subur. Pada tahun 1980-an, banyak orang yang bekerja di Silicon Valley bermigrasi ke Israel.

Meski telah tinggal di Israel, para warga Yahudi ini mendirikan pusat-pusat penelitian dan pengembangan untuk memenuhi permintaan perusahaan-perusahaan teknologi AS, seperti Microsoft, IBM, dan Intel.

Lalu, pada tahun 1990-an, para insinyur terampil juga berdatangan dari negara-negara bekas Uni Soviet untuk bermigrasi ke Israel, membuat negara itu semakin diberkati dengan kelimpahan sumber saya manusia terampil.

Baca juga: Mengapa Uni Soviet dan Komunis Identik dengan Palu Arit?

Israel mencatatkan pertumbuhan industri teknologi sebesar 8 persen per tahun. Perusahaan-perusahaan baru di sektor teknologi terus bermunculan bak jamur di musim hujan.

Kondisi ini membuat ranking penelitian dan pengembangan (R&D) Israel selalu menempati peringkat 10 besar dunia.

Sektor teknologi yang sebelumnya hanya menyumbang sebesar 37 persen dari produk industri meningkat menjadi 58 persen di tahun 1985, dan kembali meningkat jadi 70 persen pada 2006.

Hampir 80 persen produk berteknologi diekspor ke luar. Ekspor produk teknologi asal Israel meningkat empat kali lipat dari 3 miliar dollar AS di tahun 1991 menjadi 12,3 miliar dollar AS di tahun 2000, lalu menjadi 29 miliar dollar AS di tahun 2006.

Negara itu juga menerima banyak pendanaan untuk pengembangan riset dan teknologi dari negara lain, seperti AS, Kanada, Italia, Austria, Perancis, Irlandia, Belanda, Spanyol, China, Turki, India, dan Jerman.

Baca juga: Mengapa Hitler Menolak Melunasi Utang Jerman ke Negara Sukutu?

Banyaknya perusahaan besar di bidang teknologi tentu menyumbang pemasukan besar untuk Pemerintah Israel dari sisi pajak, sumber devisa, ataupun penyerapan jumlah tenaga kerja. Ini belum termasuk royalti dari paten-paten yang dibuat di perusahaan Israel.

PDB Israel

Dikutip dari data Bank Dunia, total produk domestik bruto (PDB) per kapita Israel pada 2022 menembus 54.660 dollar AS atau sebesar Rp 868,86 juta (kurs Rp 15.890).

Untuk gambaran saja, PDB per kapita Indonesia di tahun yang sama adalah 4.332 dollar AS atau Rp 68,86 juta.

Sebagai perbandingan lainnya yakni PDB per kapita Isral dengan negara-negara Arab tetangganya juga cukup jomplang, di mana PDB per kapita Yordania 4.103 dollar AS, Lebanon 4.136 dollar AS, dan Mesir 3.698 dollar AS.

Baca juga: Kisah Hitler Bangun Ekonomi Jerman yang Hancur Lebur usai Perang

Israel juga jauh mengungguli negara-negara Arab Teluk yang yang rakyatnya makmur berkat minyak seperti Kuwait dengan PDB per kapita 24.300 dollar AS, UEA 44.315 dollar AS, dan Arab Saudi 23.185 dollar AS. Israel hanya kalah dari PDB per kapita Qatar yang saat ini adalah 66.838 dollar AS.

Untuk informasi saja, negara maju biasanya memiliki pendapatan per kapita di atas 30.000 dollar AS. Namun, pendapatan per kapita bukan standar tunggal sebuah negara dikatakan sebagai negara maju atau berkembang.

Beberapa faktor pengukur lainnya antara lain ketersediaan infrastruktur, angka kemiskinan, tingkat pengangguran, angka buta huruf, serta tingkat kematian ibu dan bayi.

Bendera Israel. Kepala agen mata-mata Israel Mossad, David Barnea mengatakan pada Kamis (22/12/2022), bahwa Iran sedang berusaha untuk memperluas pasokan senjata canggih ke Rusia.washingtoninstitute.org/Neri Zilber Bendera Israel. Kepala agen mata-mata Israel Mossad, David Barnea mengatakan pada Kamis (22/12/2022), bahwa Iran sedang berusaha untuk memperluas pasokan senjata canggih ke Rusia.

Baca juga: Bagaimana Hitler Membangun Ekonomi Jerman yang Hancur Pasca-PD I?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com