Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5 Persen, Ini Jurus Sri Mulyani

Kompas.com - 07/11/2023, 08:43 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Laju pertumbuhan ekonomi nasional diproyeksi kian melambat, apabila pemerintah tidak melakukan intervensi. Tanpa bantuan pemerintah, produk domestik bruto (PDB) RI berpotensi tumbuh di bawah 5 persen sepanjang 2023.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2023 sebesar 4,94 persen secara tahunan. Angka pertumbuhan itu lebih lambat dari kuartal sebelumnya, yakni sebesar 5,17 persen secara tahunan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, tren pelambatan laju pertumbuhan tersebut berpotensi berlanjut pada kuartal terakhir tahun ini. Tanpa bantuan pemerintah, PDB RI kuartal IV 2023 hanya tumbuh 4,81 persen secara tahunan.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi RI Tidak Sampai 5 Persen, Menko Airlangga: Masih Lebih Tinggi dari China, Singapura

Dengan proyeksi tersebut, maka secara keseluruhan tahun PDB RI berpotensi hanya tumbuh 4,99 persen secara tahunan. Angka itu lebih rendah dari target pemerintah yakni di atas 5 persen.

"Mungkin dengan kuartal III sekarang (pertumbuhan ekonomi) di 4,94 persen dan kalau kuartal IV nanti tidak diberikan dukungan, pertumbuhan ekonomi bisa saja turun ke 4,99 persen," ujar dia, dalam konferensi pers, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (6/11/2023).

Oleh karenanya, untuk merespons hal tersebut dan mengejar target pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen, pemerintah bakal mengandalkan paket kebijakan insentif ekonomi.

Paket ini berisikan dua stimulus utama, yakni insentif pajak pertambahan nilai (PPN) sektor perumahan ditanggung pemerintah (DTP) serta penebalan bantuan sosial melalui bantuan langsung tunai (BLT) dan penyaluran bantuan beras.

Lewat paket kebijakan tersebut, pemerintah menargetkan adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,2 persen pada kuartal IV-2023. Dengan demikian, paket kebijakan diharap dapat mengerek pertumbuhan ekonomi pada periode Oktober-Desember 2023 menjadi 5,01 persen secara tahunan.

"Sehingga untuk full year 2023 kita berharap perekonomian kita tetap akan terjaga di 5,04 persen," katanya.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi RI Meleset dari Target, Ini Respons Sri Mulyani

Melalui paket kebijakan itu, pemerintah berupaya menjaga daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian ekonomi global, sehingga sumber pertumbuhan ekonomi yang berasal dari konsumsi rumah tangga tetap terjaga.

Sri Mulyani menekankan, stimulus yang berkaitan langsung dengan masyarakat golongan 40 persen ke bawah menjadi sangat penting.

"Mengenai ekonomi kita di kuartal III yang di 4,94 persen ini menandakan kita perlu merespons dengan kebijakan agar sampai dengan akhir tahun atau kuartal IV bisa kembali pada 5 persen," ucap dia.

Baca juga: Membedah Sumber Pertumbuhan Ekonomi RI yang Tak Lagi 5 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com