Ingatlah untuk jujur dengan jawaban Anda, namun jangan menyebutkan perasaan negatif apa pun yang mungkin Anda miliki.
Penjelasan Anda mungkin akan sampai ke atasan Anda sebelumnya, selama pemeriksaan referensi atau kontak lainnya, dan cerita Anda harus sesuai dengan apa yang akan mereka bagikan.
Saat menjawab pertanyaan tentang alasan resign, penting untuk mencoba tetap bersikap positif.
Jaga agar penjelasan Anda tetap singkat, dan alihkan pembicaraan ke kualitas yang Anda miliki yang akan menjadikan Anda karyawan ideal di posisi baru. Jangan menjelaskan secara detail tentang atasan yang buruk, atau kondisi kerja yang buruk.
Baca juga: 5 Tips Sopan untuk Kamu yang Mau Resign
Anda harus menjawab pertanyaan dengan jujur, menekankan apa yang Anda sukai saat bekerja di perusahaan sebelumnya, sambil menjelaskan keadaan yang tidak dapat dihindari yang menyebabkan Anda resign.
Misalnya saja, mungkin pekerjaan tersebut ideal untuk Anda setelah lulus kuliah, namun sekarang Anda siap untuk memikul lebih banyak tanggung jawab. Atau mungkin jam kerjanya sudah tidak lagi sesuai dengan situasi Anda, tapi jadwal pekerjaan ini ideal.
Selain bersikap positif terhadap pengalaman kerja sebelumnya, Anda juga harus tetap fokus pada pekerjaan baru yang Anda lamar. Setelah Anda menyebutkan alasan resign, Anda dapat memberikan contoh alasan mengapa menurut Anda pekerjaan baru ini lebih cocok.
Luangkan waktu selama persiapan wawancara kerja untuk memberikan beberapa contoh bagaimana Anda telah berhasil menggunakan keterampilan penting untuk posisi baru selama pekerjaan sebelumnya.
Baca juga: 9 Alasan Profesional untuk Resign dari Kantor
Ini akan membantu Anda menjaga jawaban Anda tetap positif sekaligus memungkinkan Anda memahami mengapa Anda adalah kandidat ideal untuk posisi terbuka.
Berikut beberapa contoh jawaban jika ditanyakan tentang alasan resign saat wawancara kerja.