Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramalan Ekonom, 10 hingga 20 Tahun Lagi Semua Bank Bakal Jadi Digital

Kompas.com - 06/12/2023, 13:20 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Segara Institute Piter Abdullah Redjalam mengatakan, pergeseran industri perbankan akan terus terjadi, di mana dalam 10 hingga 20 tahun ke depan seluruh perbankan sudah mengunakan teknologi digital.

“Digital itu luas sekali, dan bank digital akan terus meningkat baik layanannya dan maupun jumlahnya,” kata Piter di Jakarta, Selasa (5/12/2023).

“Pada kurun waktu tertentu, 10 sampai 20 tahun lagi, kita tidak akan mengenal lagi yang namanya bank digital, karena semua bank sudah menjadi bank digital saat itu,” lanjut dia. 

Baca juga: Bank Digital Berebut Kumpulkan Tabungan Nasabah Baru

Ilustrasi bank digital.SHUTTERSTOCK/ALIAKSEI KRUHLENIA Ilustrasi bank digital.

Dia mengatakan, saat ini bank digital merupakan keniscayaan di mana ada banyak bank yang mulai mengambangkan layanan dan beralih ke model bisnis digital.

Piter bilang, sebagian besar bank biasanya menggunakan anak usahanya atau bank kecil yang kemudian berkembang menjadi bank digital.

“Mereka mengembangkan bank digital sendiri sebagai laboratoriumnya,” jelas Pieter.

"Saat ini pengembangan dan pendirian bank digital terus belangsung dan merupakan tahap awal persaingan bank di era digital. Mereka melakukan itu karena mereka tau bahwa tanpa bertransformasi ke bank digital, mereka akan kalah dalam persaingan di masa depan,” tambahnya.

Baca juga: Bikin Bank Digital, Astra-WeLab Luncurkan Bank Saqu

Ekosistem bank digital

Piter mengatakan dalam hal perkembangan atau transformasi bank digital, umumnya menggunakan ekosistem sebagai basis. 

Menurut dia, untuk dapat bersaing dengan perbankan digital lain, bank digital harus membangun ekosistemnya sendiri dengan cara berkolaborasi.

Ilustrasi bank. SHUTTERSTOCK/KEVIN GEORGE Ilustrasi bank.
“Semua pakai ekosistem. Karena tidak mungkin di era digital ini mereka melakukannya sendiri. Bank-bank yang mau bersaing pada era digital harus membangun ekosistem, ini merupakan hal yang harus dilakukan bank digital supaya terkoneksi,” jelasnya.

Belakangan ini, beberapa perbankan juga banyak melakukan merger dan akuisisi sebagai upaya untuk meningkatkan jumlah ekosistem di dalamnya. Namun, masalah kegagalan dalam aksi korporasi ini juga mungkin terjadi karena beberapa alasan.

Baca juga: Persaingan Ketat, Bank Digital Perlu Cari Ceruk Pasar Baru

“Secara general, ada alasan teknis dan ada alasan non teknis. Alasan teknis itu terkait dengan sistem yang digunakan. Kadang basis IT itu sendiri tidak kompetibel antara satu dengan yang lain. Tapi saya rasa itu lebih mudah diselesaikan,” kata Pieter.

“Alasan non teknis saya kira lebih besar kemungkinan gagal bergabung antara dua entitas bisnis,” tambah Piter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com