Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Anwar, Mantan Bankir yang Banting Setir Jadi Pegiat Bank Sampah di Kota Metro

Kompas.com - 15/12/2023, 15:27 WIB
Tri Purna Jaya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Ilustrasi sampah yang bisa didaur ulang. SHUTTERSTOCK/PHOTKA Ilustrasi sampah yang bisa didaur ulang.

Anwar pada saat itu masih aktif sebagai seorang pegawai bank. Dia baru memutuskan mengurus usaha lapak barang bekas itu setelah resign usai 14 tahun menjadi bankir.

Baca juga: Program Waste to Energy for Community PHM, Olah Sampah TPA Manggar Jadi Bahan Bakar untuk Masyarakat

“Selain setelah resign belum melakukan usaha lain, saya pikir potensi ekonomi dari usaha ini (lapak barang bekas) juga lumayan,” kata Anwar.

Dia menganalogikan, pada saat masih berbentuk pengepul barang bekas, yang notabenenya hanya menunggu barang datang, orangtuanya bisa menyekolahkan dia dan adik-adiknya hingga jenjang perguruan tinggi.

“Potensi nilai ekonominya lumayan, apalagi di wilayah sini banyak orang jualan kuliner yang menjadi sumber,” kata dia.

Adaptasi untuk bertransformasi

Anwar memaparkan, ada beberapa hal yang membuatnya harus beradaptasi saat lapak itu berubah menjadi bank sampah pada awal tahun 2022 lalu. Salah satunya adalah perubahan mindset alias pola pikir.

Baca juga: Desa Energi Berdikari di Jambi Kelola Sampah Jadi Suvenir hingga Pakan Lele

“Prinsipnya sama, tetapi memang ada perbedaan antara bank sampah dengan lapak biasa,” katanya.

Jika lapak biasa berorientasi ke profit melalui margin pembelian-penjualan, pada bank sampah tidak melulu berorentasi ke profit itu.

“Lapak biasa orientasinya ke margin aja kan, keuntungan, profit. Sedangkan kalau bank sampah ada nilai edukasinya, kita sosialisasi, ajak masyarakat, kita perduli dengan lingkungan, ada kerja sosialnya itu,” katanya.

Baca juga: Program Inovasi Sosial PHE Jambi Merang, Siswa SD Diajak Olah Sampah, Air, hingga EBT

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com