Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2023: Daftar "Startup" dan Perusahaan Teknologi yang Gulung Tikar di Indonesia

Kompas.com - 26/12/2023, 17:43 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah perusahaan rintisan atau startup Indonesia gulung tikar atau bangkrut di 2023.

Terbaru, aplikasi biro perjalanan daring (OTA) PegiPegi resmi tutup setelah beroperasi selama 12 tahun di Indonesia. Hal tersebut diumumkan manajemen perusahaan melalui laman resmi PegiPegi.com.

Tutupnya sejumlah perusahaan startup ini menunjukkan bahwa persaingan bisnis kian ketat sehingga dibutuhkan strategi bisnis yang inovatif dan rasional.

Baca juga: Pada 2024, PLN Akan Aktif Jadi Inkubator Startup Energi

Ilustrasi startup.SHUTTERSTOCK/GAJUS Ilustrasi startup.

Berikut daftar startup yang tutup alias gulung tikar selama 2023.

1. PegiPegi

PegiPegi resmi tutup per tanggal 11 Desember 2023. Aplikasi biro perjalanan daring (OTA) tersebut resmi tutup setelah beroperasi selama 12 tahun. Hal tersebut diumumkan melalui laman resmi PegiPegi.com.

"Hampir genap 12 tahun menjadi solusi travel kamu merupakan pengalaman yang tak tergantikan bagi Pegipegi, namun dengan berat hati, hari ini per tanggal 11 Desember 2023 Pegipegi harus pamit," demikian keterangan PegiPegi melalui laman resmi mereka.

2. Rumah.com

Perusahaan asal Singapura PropertyGuru mengumumkan penutupan portal properti di Indonesia, Rumah.com pada 1 Desember 2023.

Baca juga: Rumah.com Tutup 1 Desember 2023

"Ucapan selamat tinggal dari Rumah.com.Terima Kasih telah menjadikan Rumah.com sebagai portal properti andalan selama lebih 10 tahun. Mulai tanggal 1 Desember 2023 kami akan berhenti beroperasi," tulis perusahaan melalui laman resmi Rumah.com dikutip Jumat (17/11/2023).

CEO PropertyGuru Group and Managing Director Hari V Krishnan mengatakan, perusahaan akan memberikan dukungan kepada para karyawan yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) serta membantu selama masa transisi.

Platform jual beli online JD.ID menutup layanan mereka di Indonesia per 31 Maret 2023KOMPAS.com/Yudha Pratomo Platform jual beli online JD.ID menutup layanan mereka di Indonesia per 31 Maret 2023

3. JD.ID

Platform belanja online alias e-commerce JD.ID tutup permanen atau berhenti beroperasi di Indonesia pada 31 Maret 2023.

Dalam pernyataan resmi disebutkan, JD.ID berhenti beroperasi pada 31 Maret 2023. Oleh karenanya, platform e-commerce itu berhenti menerima pesanan pada 15 Februari 2023.

Baca juga: 7 Tahun Beroperasi di Indonesia, JD.ID Tutup 31 Maret 2023

Selanjutnya JD.ID memberi waktu bagi seluruh mitra pengguna dan penjual untuk menyelesaikan transaksinya hingga akhir Maret 2023.

Penutupan JD.id disebut sebagai keputusan strategis dari JD.COM untuk fokus pada pembangunan jaringan rantai pasok lintas-negara, dengan logistik dan pergudangan sebagai inti bisnisnya.

4. CoHive

PT Evi Asia Tenggara, badan hukum yang menjalankan startup co-working space di Indonesia, CoHive, dinyatakan pailit oleh pengadilan negeri Jakarta Pusat pada 18 Januari 2023.

CoHive sendiri menyebut pihaknya telah mencari solusi, tetapi kondisi membuat perusahaan tidak dapat bertahan lebih lama.

Baca juga: Startup CoHive Resmi Tutup, Pandemi Berkepanjangan sampai Pendanaan jadi Penyebabnya

"Bisnis kami telah berhenti, beberapa lokasi kami telah diambil alih oleh tuan tanah, terutama CoHive 101, stand terakhir kami," tulis CoHive dalam pernyataannya. 

5. Tumbasin.id

Startup penyedia jasa penjualan sayuran hingga buah-buahan menutup operasional pada 2 Mei 2023 akibat masalah keuangan. Keputusan penutupan operasional Tumbasin disampaikan melalui akun Instagram.

CEO and co-founder Tumbasin, Bayu Mahendra Saubig kemudian memberikan pernyataan bahwa perusahaan menghadapi tantangan keuangan yang tidak dapat diatasi.

“Dengan berat hati, kami harus mengumumkan bahwa perusahaan akan mengajukan pailit,” kata Bayu dalam pernyataan di laman LinkedIn.

Baca juga: Startup Gim Binaan Telkom Raih Google Play Best Game of 2023

6. BukuKas

Aplikasi pencatatan keuangan BukuKas menutup operasionalnya pada 26 Mei 2023.

BukuKas adalah bagian dari Lummo, startup software-as-a-service. Pada Januari 2022, Lummo mengumumkan pendanaan seri C senilai Rp 1,14 triliun dari investor startup Tiger Global dan Sequoia Capital India.

Pembentukan Lummo sebagai induk dari Bukukas adalah kelanjutan dari ekspansi startup tersebut ke bisnis penyedia layanan toko online, yang berganti nama dari Tokko menjadi LummoShop.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com