KOMPAS.com - Banyak orang mungkin saja masih awam apa saja perbedaan kegiatan ekonomi tradisional dengan kegiatan ekonomi kreatif?
Secara garis besar, perbedaan kegiatan ekonomi tradisional dengan kegiatan ekonomi kreatif ada pada bahan baku untuk proses produksinya.
Dalam lingkup ekonomi kreatif, bahan baku yang digunakan adalah kreativitas dan informasi yang berasal dari pemikiran manusia.
Sementara ekonomi tradisional, menggunakan sumber daya alam dan sumber daya manusia sebagai bahan baku utamanya, maupun gabungan di antara keduanya.
Baca juga: Mengapa Ekonomi Kreatif Penting Dibangun di Indonesia?
Menurut Insitute For Development Economy and Finance, sebagaimana dikutip dari laman Gramedia, ekonomi kreatif adalah sebagai suatu proses peningkatan nilai tambah hasil dari eksplorasi kekayaan intelektual berupa kreativitas, keahlian, dan bakat individu menjadi suatu produk dapat bernilai atau bisa dijual.
Sementara menurut Kementerian Perdagangan, ekonomi kreatif adalah sebuah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan, serta bakat individu.
Dari pemikiran itu, lingkup ekonomi kreatif bisa menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.
Ekonomi kreatif menurut para ahli yakni Simatupang, ekonomi kreatif diartikan sebagai industri yang berfokus pada kreasi dan ekploitasi karya kepemilikan intelektual seperti seni, film, permainan atau desain fashion, dan termasuk layanan kreatif antar perusahan seperti iklan.
Baca juga: Bagaimana Upaya yang Dilakukan untuk Mengembangkan Ekonomi Kreatif?
Ekonomi kreatif menurut para ahli lainnya, yakni Howkins, ekonomi kreatif terdiri dari periklanan, arsitektur, seni, kerajinan, desain, fashion, film, musik, seni pertunjukkan, penerbitan, penelitian dan pengembangan, perangkat lunak, mainan dan permainan, televisi dan radio, dan permainan video.
Lingkup ekonomi kreatif memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari sektor ekonomi lainnya. Berikut adalah beberapa ciri utama dari ekonomi kreatif:
1. Fokus pada industri kreatif
Lingkup ekonomi kreatif mencakup berbagai industri kreatif, seperti seni, desain, media, periklanan, musik, film, mode, arsitektur, dan permainan. Aktivitas dalam sektor-sektor ini memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi.
2. Nilai estetika dan budaya
Produk dan layanan yang dihasilkan oleh ekonomi kreatif seringkali memiliki nilai estetika dan budaya yang tinggi. Mereka dapat mencerminkan ekspresi seni, keindahan, dan identitas budaya.
3. Peran sentral sumber daya manusia
Sumber daya manusia yang terampil dan berbakat menjadi kunci dalam ekonomi kreatif. Profesional kreatif, seperti seniman, desainer, penulis, dan produser, berkontribusi secara signifikan terhadap keberhasilan industri ini.
4. Fleksibilitas dan dinamisme
Lingkup ekonomi kreatif cenderung dinamis dan berubah dengan cepat. Fleksibilitas dalam menyikapi perubahan tren, teknologi, dan selera konsumen merupakan aspek penting dalam ekonomi ini.
5. Penggunaan teknologi
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) seringkali menjadi ciri khas ekonomi kreatif. Digitalisasi dan internet memungkinkan distribusi yang lebih luas, kolaborasi global, dan eksplorasi berbagai bentuk ekspresi kreatif.
6. Kolaborasi dan jaringan
Ekonomi kreatif sering melibatkan kolaborasi antara individu atau perusahaan. Jaringan dan kemitraan dapat memperluas akses ke sumber daya, peluang, dan pasar yang lebih luas.
7. Mengandalkan hak kekayaan intelektual (HKI)
Produk dan karya dalam ekonomi kreatif sering dilindungi oleh hak kekayaan intelektual, seperti hak cipta, paten, dan merek dagang. Ini memberikan penghargaan kepada pencipta dan mendorong investasi dalam inovasi.
8. Pasar global
Banyak produk dan layanan dari ekonomi kreatif memiliki daya tarik global. Melalui platform digital dan distribusi yang efisien, pelaku ekonomi kreatif dapat mencapai pasar global dengan lebih mudah.
9. Dampak ekonomi dan sosial
Lingkup ekonomi kreatif dapat memberikan dampak ekonomi dan sosial yang positif, termasuk kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan pengembangan budaya.
10. Kreativitas dan inovasi
Ekonomi kreatif didorong oleh kreativitas dan inovasi. Pelaku ekonomi kreatif seringkali menciptakan produk atau layanan baru yang unik, orisinal, dan mempunyai nilai tambah.
Ciri-ciri ini membantu menggambarkan sifat unik dari ekonomi kreatif, yang tidak hanya mencakup aspek bisnis tetapi juga dimensi seni, budaya, dan inovasi.
Baca juga: Bagaimanakah Hubungan antara Ekonomi Kreatif dan Industri Kreatif?
Berikut adalah beberapa contoh sektor ekonomi kreatif yang mencakup berbagai industri dan kegiatan:
1. Industri film dan televisi
Produksi film, program televisi, dan konten digital merupakan bagian dari industri kreatif. Pembuatan film, skripwriting, editing, dan distribusi adalah contoh kegiatan ekonomi kreatif dalam sektor ini.
2. Desain grafis dan desain produk
Desainer grafis, desainer produk, dan arsitek berkontribusi dalam menciptakan produk visual dan fisik yang estetis dan inovatif.
3. Industri mode
Perancang busana, perajin tekstil, dan perusahaan mode yang menciptakan pakaian dan aksesori inovatif merupakan contoh kegiatan ekonomi kreatif dalam industri mode.
4. Seni rupa dan galeri seni
Seniman, pemahat, dan penulis seni rupa berpartisipasi dalam ekonomi kreatif melalui penjualan karya seni dan pameran di galeri seni.
5. Industri musik
Penyanyi, penulis lagu, produser musik, dan perusahaan rekaman adalah bagian dari industri musik yang menciptakan dan mendistribusikan karya-karya musikal.
6. Periklanan
Industri periklanan melibatkan agen periklanan, kreator konten, dan desainer grafis yang menciptakan kampanye kreatif untuk produk dan merek.
7. Game
Pengembang permainan, desainer permainan, dan pembuat konten digital berpartisipasi dalam industri permainan dan hiburan interaktif.
8. Penerbitan dan sastra
Penulis, penyunting, dan penerbit berkontribusi dalam ekonomi kreatif melalui penciptaan dan distribusi karya sastra.
9. Industri fotografi
Fotografer profesional, editor foto, dan perusahaan fotografi berperan dalam menciptakan gambar visual yang kreatif dan memikat.
10. Industri pariwisata dan kuliner
Pengembangan pengalaman pariwisata kreatif, restoran inovatif, dan industri kuliner yang menonjol dapat dianggap sebagai bagian dari ekonomi kreatif.
Contoh-contoh ini mencerminkan keragaman kegiatan dalam ekonomi kreatif, yang melibatkan berbagai bakat dan keahlian dari berbagai sektor.
Jadi sudah paham kan apa saja perbedaan kegiatan ekonomi tradisional dengan kegiatan ekonomi kreatif?
apa saja perbedaan kegiatan ekonomi tradisional dengan kegiatan ekonomi kreatif. Secara garis besar, perbedaan kegiatan ekonomi tradisional dengan kegiatan ekonomi kreatif ada pada sumber daya yang digunakan.
Baca juga: Faktor Utama yang Menggerakkan Produksi Ekonomi Kreatif
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.