Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taktik BSI Masuk Posisi 10 Besar Bank Syariah Global pada 2025

Kompas.com - 09/01/2024, 15:29 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Syariah Indonesia Tbk membidik target mampu bersaing menjadi 10 besar bank syariah terbesar di dunia pada 2025.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengungkapkan, peringkat tersebut berdasarkan kapitalisasi pasar (market cap) yang dapat dihitung dengan mengkalikan harga saham dengan jumlah saham.

"Insyaallah doakan saja, kami sekarang posisi 12, sudah di depan pintu, tergantung harga sahamnya naik atau tidak," kata dia dalam acara Peluncuran Investasi Serba Syariah, Selasa (9/1/2023).

Baca juga: Izin OJK Terbit, BSI Jadi Bank Syariah Pertama yang Sediakan Layanan RDN Online

Ilustrasi bank. SHUTTERSTOCK/ANTON_AV Ilustrasi bank.

Ia menambahkan, BSI juga akan menjaga tren pertumbuhan pembiayaan yang berada pada level 16 sampai 18 persen pada 2024.

Hery melihat, pada 2024 sektor konsumer masih menjadi peluang yang menarik, misalnya pada pembiayaan griya atau kredit pemilikan rumah (KPR).

Selain itu, BSI juga melihat peluang dari bisnis mitraguna sebagai turunan bisnis payroll.

"Mungkin ada 1 juta lebih payroll dari ASN dan juga karyawan BUMN, pemerintah lainnya, dan perusahaan ada di BSI. Ini di-cross sale, mereka butuh pinjaman mitraguna namanya, ini juga akan tumbuh double digit," terang dia.

Baca juga: Erick Thohir Sebut Calon Investor BSI Ingin 20 Persen Kepemilikan Saham

Di sisi lain, BSI juga optimistis pembiayaan mikro termasuk KUR syariah akan tumbuh tinggi pada 2024.

Tak hanya itu, Hery juga melihat potensi yang ada pada bisnis komersial dan korporasi. Berbagai sektor yang menjadi penopang BSI misalnya adalah perkebunan, rumah sakit, pendidikan, dan teknologi.

Ia melihat, permintaan kredit dari sisi korporasi tidak terlalu terpengaruh dengan adanya kontestasi politik pada 2024 ini.

Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi saat webinar yang diselenggarakan OJK Institute, Selasa (17/1/2023).Tangkapan layar Zoom. Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi saat webinar yang diselenggarakan OJK Institute, Selasa (17/1/2023).

Dari segi penerimaan laba, BSI menargetkan mampu mempertahankan pertumbuhan laba di atas 30 persen. Ia bilang, penopang utama laba BSI adalah dari margin bagi hasil bisnis pembiayaan.

Baca juga: Transaksi QRIS BSI Tembus 266 Juta dari 221.000 Pengguna

"Insyaallah pada 2024 juga kami akan jaga di atas 30 persen," tandas dia.

Sebelumnya BSI mengungkapkan, dalam kancah perbankan syariah global, bank-bank Timur Tengah mendominasi kapitalisasi pasar.

Sementara di tingkat regional, Malaysia menjadi pusat bank syariah terbesar berdasarkan aset.

Hery menyebut, di peringkat global, Al Rajhi Bank dari Arab Saudi memimpin sebagai yang teratas. Ia berharap, BSI dapat masuk dalam 10 besar bank syariah terbesar di dunia pada 2025.

Baca juga: Tingkatkan Pembiayaan Hijau, BSI Gandeng 3.300 Pengembang

BSI memprediksikan, industri keuangan syariah dunia mampu mencapai 4,94 triliun dollar AS pada 2025. Dari jumlah tersebut, pangsa perbankan syariah diharapkan mencapai 68,7 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com