Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indeks Saham Jepang Tembus Level Tertinggi dalam 34 Tahun, Ada Apa?

Kompas.com - 13/02/2024, 20:45 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber CNN

TOKYO, KOMPAS.com - Indeks saham Nikkei Jepang ditutup pada level tertinggi baru dalam 34 tahun pada perdagangan hari ini, Selasa (13/2/2024). Menguatnya indeks saham Jepang ditopang oleh saham teknologi dan kinerja keuangan emiten yang kuat.

Dilansir CNN Business, indeks saham Nikkei menguat 2,89 persen ke level 37.963.97, yang merupakan level tertinggi sejak Januari 1990. Sebelumnya, indeks Nikkei sempat menembus level 38.000.

Saham raksasa chip Tokyo Electron naik 13,33 persen, menjadikannya salah satu top gainer pada perdagangan hari ini.

Baca juga: Harga Saham TPIA, CUAN, BREN, dan BRPT Ambles, Harta Prajogo Pangestu Menguap Rp 65,5 Triliun

Ilustrasi saham, indeks saham, bursa saham. SHUTTERSTOCK/FEYLITE Ilustrasi saham, indeks saham, bursa saham.

Sedangkan, saham SoftBank Group Corp naik 6,27 persen. Hasil itu didukung oleh reli pengembang semikonduktor ARM Holding, di mana SoftBank memiliki 90 persen saham.

Di antara saham-saham top gainer indeks saham Jepang hari ini, Tokio Marine Holdings Inc dan MS&AD Insurance Group Holdings Inc masing-masing menguat sebesar 11 persen dan 10,82 persen.

Indeks saham Jepang juga menerima dorongan dari kinerja yang kuat di Wall Street dan melemahnya mata uang yen Jepang. Hal ini meningkatkan nilai pendapatan luar negeri bagi eksportir.

Sedikit catatan, nilai tukar yen diperdagangkan sekitar 149,47 per dollar AS selama sesi tersebut.

Baca juga: Lego Belasan Juta Saham Amazon, Jeff Bezos Raup Rp 31,18 Triliun

Sebelumnya, analis JP Morgan telah menaikkan prospek indeks saham Jepang pada tahun 2024 dari 2.500 menjadi 2.650 untuk indeks Topix. Sementara itu, prospek untuk Nikkei 225 tercatat dari 35.000 menjadi 37.000.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com