Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BUMN Bentuk Agregator untuk Tekan Biaya Logistik

Kompas.com - 22/02/2024, 15:32 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membentuk agregator layanan logistik, Global Logistic Indonesia (GLID), yang mengintegrasikan 9 perusahaan pelat merah. Tujuannya, untuk menekan biaya logistik.

GLID menghubungkan jaringan logistik antara Pos Indonesia, Kereta Api Indonesia (KAI), Damri, ASDP Indonesia Ferry, Pelindo, Pelni, Injourney, Garuda Indonesia, dan Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER).

Pemanfaatan GLID dimulai dengan melibatkan Perum Perhutani yang melakukan ekspor gondorukem, produk olahan dari getah pinus. Produk yang banyak digunakan di bidang farmasi ini diekspor sebanyak 37,4 ton ke Pakistan.

Baca juga: BUMN Bakal Sediakan Mudik Gratis Lebaran 2024, Kuota 80.000 Orang

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, perlu ada kontinuitas implementasi percepatan peningkatan sinergi dan integrasi logistik. Maka dari itu Kementerian BUMN terus menggenjot integrasi antara perusahaan pelat merah.

"Kementerian BUMN kembali membentuk tim untuk percepatan dengan masa kerja satu tahun, agar sinergi logistik BUMN segera terwujud," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (22/2/2024).

Sementara itu, Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro menambahkan, pihaknya terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk dalam upaya mendorong integrasi ekosistem logistik BUMN.

Baca juga: Rekrutmen Bersama BUMN 2024 Segera Dibuka, Apa Saja Syaratnya?

Melalui GLID, Perhutani mengekspor produk gondorukem mutu WW sebanyak 2 full container load (FCL) atau kurang lebih 38,4 ton melalui Tanjung Perak Port, Surabaya menuju Karachi Port, Pakistan.

"Semoga sinergi dan integrasi logistik ekosistem BUMN terus berjalan lancar dan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan serta meningkatkan perekonomian masyarakat," ucap Wahyu.

Baca juga: Erick Thohir Bakal Laporkan 2 Dapen BUMN yang Bermasalah ke Kejagung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com