Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, 10 Kesalahan Keuangan yang Tak Boleh Dilakukan Pengantin Baru

Kompas.com - 24/02/2024, 15:09 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika menikah, Anda dan pasangan menggabungkan dua kehidupan yang berbeda, termasuk keuangan. Meskipun demikian, menggabungkan keuangan bisa menjadi salah satu tantangan tersulit bagi pengantin baru.

Yang lebih rumit lagi, kebanyakan orang tidak mempertimbangkan kecocokan keuangan ketika mulai menjalin hubungan.

Dengan demikian ketika tiba waktunya untuk menggabungkan keuangan saat menikah, perbedaan pendapat akan muncul, emosi dapat berkobar, dan bahkan terkadang ada kejutan mengenai kebiasaan belanja atau utang pasangan.

Baca juga: 6 Tips Mengelola Keuangan untuk Pengantin Baru agar Tak Jadi Masalah

Ilustrasi pengantin yang baru menikah, pengantin baru.SHUTTERSTOCK/PHAIAPIROM Ilustrasi pengantin yang baru menikah, pengantin baru.

Dikutip dari The Balance, Sabtu (24/2/2024), berikut beberapa kesalahan keuangan yang tidak boleh dilakukan pengantin baru untuk menghindari konflik dan permasalahan di masa mendatang.

1. Tidak memiliki rencana keuangan jangka panjang

Penting bagi Anda dan pasangan untuk memiliki rencana keuangan jangka panjang. Rencana ini harus mencakup pensiun, kepemilikan rumah, dan memiliki keturunan, jika Anda dan pasangan menginginkannya.

Duduklah berdua dengan pasangan dan bicarakan hal-hal ini sebelum Anda menikah. Diskusikan tujuan keuangan, jadwal gajian, anggaran, dan masalah lain yang mungkin Anda hadapi.

Siapkan rencana keuangan ini sebelum hari pernikahan Anda.

Baca juga: 3 Tips Mengatur Keuangan untuk Pengantin Baru

2. Tidak pernah diskusi tentang keuangan

Ilustrasi Pasangan. DOK. Freepik.com Ilustrasi Pasangan.

Kesalahan umum lainnya yang dilakukan pengantin baru adalah memasuki pernikahan secara buta. Artinya Anda dan pasangan tidak pernah berdiskusi tentang tujuan keuangan, pendapatan, atau utang.

Sebelum Anda bertunangan, lakukan diskusi jujur tentang uang.

Pembicaraan ini harus mencakup jumlah tabungan dan utang saat ini, tunggakan utang, kebangkrutan, dan kewajiban keuangan lainnya yang mungkin dimiliki Anda atau pasangan.

Ini mungkin merupakan pembicaraan yang menentukan keberhasilan atau kegagalan dalam hubungan, tetapi penting untuk mengatasinya sebelum menggabungkan keuangan dan menikah.

Baca juga: Ini Buku Saku Mengelola Keuangan bagi Calon Pengantin

3. Berbohong kepada pasangan soal keuangan

Pastikan Anda berdua terbuka dalam hal keuangan dan benar-benar terbuka tentang situasi keuangan saat ini.

Jika ada yang tidak beres saat Anda membicarakan uang, Anda harus menganggap ini sebagai tanda peringatan dan mencari konseling sebelum menikah.

4. Menggabungkan keuangan sebelum menikah

Ada baiknya Anda menunggu hingga setelah pernikahan untuk menggabungkan keuangan Anda dan pasangan.

Jika menyangkut komitmen finansial yang besar, penting untuk menjaga jarak. Tunggu sampai Anda menikah untuk menanggung utang pasangan.

Baca juga: Gunakan Saham sebagai Mahar Pernikahan, Ini Alasan Sang Pengantin

5. Membiayai pernikahan atau bulan madu dengan kredit atau pinjaman

Anda tentu tidak ingin memulai pernikahan dengan menimbulkan banyak utang. Ini berarti Anda perlu membayar tunai untuk pernikahan dan bulan madu Anda.

 

Ilustrasi pernikahan.Shutterstock/hendra yuwana Ilustrasi pernikahan.

Meskipun ini mungkin berarti mengurangi beberapa hal yang Anda inginkan, ada baiknya jika Anda tidak menunda pembayaran selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun setelah Anda menikah.

Dengan berbelanja penawaran terlebih dahulu, Anda tetap bisa menciptakan pernikahan yang indah sesuai anggaran. Anda juga dapat menemukan penawaran menarik untuk perjalanan bulan madu jika Anda membuat rencana sebelumnya.

6. Tidak membuat anggaran

Anggaran adalah kunci kesuksesan finansial. Tidak masalah berapa banyak yang Anda hasilkan jika Anda tidak mempunyai rencana yang membantu Anda membelanjakannya.

Baca juga: Gratis, Ini Cara Mengurus KK Bagi Pengantin Baru

Jika Anda tidak bersedia duduk berdua pasangan dan membuat anggaran bersama, Anda tidak akan sukses secara finansial.

Adanya saling memberi dan menerima dalam pembuatan anggaran adalah hal yang penting. Setiap pasangan akan mempunyai prioritas keuangan, dan prioritas tersebut mungkin tidak sama.

Kedua belah pihak harus bersedia berpartisipasi dan berupaya mencapai kompromi.

7. Memisahkan keuangan

Ada beberapa alasan sah untuk memisahkan keuangan setelah menikah. Jika ada masalah seperti pengeluaran berlebihan yang parah, Anda mungkin perlu berupaya membangun kepercayaan sebelum menggabungkan uang Anda dan pasangan.

Baca juga: Anak Muda Sebut Biaya Pernikahan Mahal untuk Kondisi Ekonomi Sekarang

Namun secara umum, menggabungkan keuangan dan penganggaran bersama-sama dapat membantu Anda bekerja lebih mudah untuk mencapai tujuan keuangan Anda.

Ini juga berarti tidak ada rekening tabungan tersembunyi, kartu kredit, atau kebiasaan buruk dalam menggunakan uang. Duduklah bersama secara teratur dan pastikan Anda mencapai tujuan Anda.

Jika pasangan Anda tidak mau menggabungkan keuangan, mereka mungkin menyembunyikan masalah yang lebih besar.

Ilustrasi pernikahan.PIXABAY/PEXELS Ilustrasi pernikahan.

8. Mengabaikan tanda peringatan

Jangan abaikan tanda bahaya finansial, tidak peduli seberapa besar Anda mencintai pasangan Anda.

Baca juga: 7 Tips Mempersiapkan Dana Pernikahan

Misalnya, perhatikan isu-isu seperti pengeluaran berlebihan, keengganan untuk duduk dan membicarakan keuangan, atau skor kredit yang buruk.

Ingatlah bahwa setiap orang bisa melakukan kesalahan, dan jika pasangan telah berusaha memperbaiki masalah keuangan di masa lalu, Anda tidak boleh menyalahkannya. Sebaliknya, Anda harus terus waspada dan proaktif.

9. Tidak bekerja sebagai tim

Di satu sisi, menikah berarti Anda dan pasangan adalah sebuah tim. Ini juga berlaku untuk keuangan Anda.

Hindari pengeluaran berlebihan, menyembunyikan pengeluaran dari pasangan Anda, atau tidak berupaya mencapai tujuan keuangan bersama.

Baca juga: Sedang Menyiapkan Pernikahan? Simak 4 Tips Ini agar Tidak Boncos

Meskipun satu orang mungkin menangani keuangan sehari-hari dan membayar tagihan, Anda berdua harus mendiskusikan pengeluaran setiap minggu. Anda berdua harus melacak pengeluaran dan mengawasi rekening tabungan, giro, dan investasi.

10. Mengabaikan utang

Waktu terbaik untuk melunasi utang adalah ketika Anda baru menikah, sebelum Anda memiliki anak, atau tekanan finansial tambahan karena memiliki rumah atau bisnis sendiri.

Kemungkinan besar Anda akan memiliki lebih banyak pendapatan yang dapat dibelanjakan di tahun-tahun awal pernikahan Anda, jadi gunakan uang itu untuk mulai melunasi utang.

Setelah Anda bebas utang, Anda akan memiliki lebih banyak dana yang tersedia dan dapat mulai berupaya mencapai tujuan keuangan berikutnya, seperti membeli rumah.

Baca juga: 5 Trik Mencegah Masalah Keuangan bagi Pengantin Baru

Mengabaikan utang sejak dini hanya akan membuat impian tersebut semakin sulit tercapai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com