Memang masih ada layanan BPJS Kesehatan, tapi tidak ada salahnya jika memiliki dua perlindungan sekaligus. Ingat, semakin bertambahnya usia semakin besar pula biaya kesehatan yang harus kita tanggung.
Baca juga: Riset di AS: Mayoritas Wanita Gen Z Yakin Mampu secara Finansial Hadapi Pensiun
Selalu bersiap menghadapi kondisi darurat, entah itu kendaraan yang harus masuk bengkel, pompa air yang rusak, atau bagian rumah yang memerlukan perbaikan.
Untuk itu, tempatkan sebagian dana pensiun di instrumen keuangan yang mudah dicairkan seperti simpanan di bank atau reksa dana pasar uang.
Jangan pernah berasumsi biaya hidup akan menyusut semasa pensiun nanti. Yang terjadi adalah, biaya-biaya yang kita keluarkan di usia produktif, seperti biaya transportasi, uang sekolah anak, hingga gaya hidup akan tergantikan dengan biaya-biaya baru seperti biaya kesehatan seiring bertambahnya usia dan nutrisi yang lebih baik, serta perawatan rumah karena waktu masyarakat akan lebih sering dihabiskan di rumah.
Biaya yang dapat kita kurangi adalah gaya hidup. Namun itu membutuhkan proses dan tidak bisa langsung dilakukan.
Baca juga: 4 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Menabung Dana Pensiun
Untuk perhitungan biaya yang dibutuhkan saat pensiun, jangan pernah mengurangi angka biaya bulanan di masa produktif, yang ada justru masyarakat harus menambahkannya.
Untuk mencukupi biaya hidup bulanan, siapkan sejumlah pokok dana dan manfaatkan hanya bunga yang didapatkan untuk biaya hidup bulanan, jangan pernah mengurangi pokok.
Dengan asumsi bunga deposito saat ini di kisaran 5 persen, maka pokok yang cukup sebesar 240 kali biaya hidup bulanan.
Memasuki usia pensiun, idealnya masyarakat hanya memikirkan diri kita dan pasangan hidup. Namun yang terjadi, masih ada orang tua yang menanggung anak-anaknya, bahkan biaya hidup bulanannya.