Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan dalam Perencanaan Keuangan Pensiun

Kompas.com - 28/02/2024, 15:59 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) mengatakan, persiapan pensiun yang matang tanpa disertai pengelolaan perencanaan keuangan yang mumpuni justru akan membuat masa pensiun menjadi terganggu.

Head of Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Freddy Tedja mengatakan, bekal pensiun yang telah dikumpulkan selama bertahun-tahun bisa jadi tidak cukup karena kesalahan pengelolaan keuangan.

"Setelah bertahun-tahun mengumpulkan bekal pensiun yang cukup, tetapi karena kesalahan pengelolaan keuangan, uang pensiun menjadi tergerus dan tidak cukup lagi untuk menghidupi masa pensiun sesuai yang kita estimasi sebelumnya," kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (28/2/2024).

Baca juga: Simak 5 Menyiapkan Dana Pensiun untuk Masa Depan

Dana pensiun adalah dana yang disimpan atau diinvestasikan selama masa kerja seseorang untuk memastikan keberlanjutan kehidupan finansial setelah pensiun.SHUTTERSTOCK/ITTIGALLERY Dana pensiun adalah dana yang disimpan atau diinvestasikan selama masa kerja seseorang untuk memastikan keberlanjutan kehidupan finansial setelah pensiun.

Ia menambahkan, tantangan dari hal ini adalah bagaimana bekal pensiun yang sudah dimiliki mampu menghidupi kita bertahun-tahun hingga tutup usia.

Lantas seperti apa persiapan pensiun dan pengelolaan keuangan di masa pensiun yang tepat?

Berikut ini adalah beberapa persiapan dan pengelolaan keuangan untuk persiapan pensiun yang dapat disimak masyarakat.

1. Bersiap sebelum dan sesudah pensiun

Persiapan pensiun bagi sebagian besar masyarakat Indonesia masih dianggap “pasti akan dapat dicukup-cukupkan”.

 

Baca juga: Simak 4 Cara Persiapkan Pensiun Tanpa Membebani Anak

Meskipun begitu, bagi orang-orang yang sudah menyadari pentingnya pensiun dan menganggap diri sudah memiliki bekal yang cukup, ketidakmampuan mengelola keuangan termasuk investasi di hari tua, bisa berdampak pada tergerusnya uang pensiun yang sudah disiapkan jauh-jauh hari sebelumnya.

Masyarakat tidak pernah tahu sampai berapa panjang umur seseorang. Teknologi dan kesadaran manusia untuk hidup sehat mampu memperpanjang ekspektasi hidup manusia.

Ilustrasi pensiun, dana pensiun. FREEPIK/JCOMP Ilustrasi pensiun, dana pensiun.

Badan Pusat Statistik mencatat, umur harapan hidup (UHH) orang Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. 

Selama periode 2020 sampai 2023, UHH orang Indonesia meningkat 0,56 persen per tahun atau rata-rata tumbuh 0,25 persen per tahun. Adapun pada 2023 UHH mencapai 73,93 tahun.

Baca juga: 14 Dana Pensiun dan 7 Asuransi Masuk Status Pengawasan Khusus OJK

Jika usia pensiun saat ini mencapai 57 tahun, paling tidak seseorang harus memiliki perencanaan matang dalam pengelolaan keuangan pensiunnya hingga 17 tahun ke depan, agar kebutuhan hidupnya tetap dapat tercukupi.

Jadi, walaupun memang sebagian besar dana pensiun sudah disiapkan sebelumnya ketika kita masih di usia produktif, masyarakat tidak boleh lengah dan pengelolaan dana pensiun tetap harus kita lakukan bahkan setelah kita memasuki masa pensiun tersebut.

2. Cari proteksi kesehatan

Tantangan terbesar ketika memasuki usia pensiun adalah faktor kesehatan. Seiring bertambahnya usia, sakit dan ketidakmampuan fisik adalah perampok yang paling berbahaya, terutama di saat kita tidak lagi produktif.

Terlebih bisa jadi bakal ada tambahan biaya mendadak yang harus kita keluarkan untuk mempertahankan hidup ke depan.

Baca juga: OJK Terbitkan 4 Aturan Soal Asuransi dan Dana Pensiun, Ini Poin Pentingnya

Untuk itulah, beberapa tahun menjelang pensiun, disarankan untuk mencari perlindungan asuransi kesehatan yang mampu mencakup layanan biaya rawat jalan, rawat inap, hingga operasi.

Biaya asuransi kesehatan jelang pensiun tidak murah, tetapi masyarakat akan merasakan banyak manfaatnya seiring bertambahnya usia. Jangan malas untuk mencari tahu beragam perawatan medis dan biaya yang bisa dicover oleh perusahaan asuransi.

Pastikan program asuransi kesehatan yang kita beli telah cukup memadai dan sesuai dengan standar rumah sakit dan layanan kesehatan yang nyaman bagi kita.

Ilustrasi asuransi kesehatan. SHUTTERSTOCK/VALERI LUZINA Ilustrasi asuransi kesehatan.

Memang masih ada layanan BPJS Kesehatan, tapi tidak ada salahnya jika memiliki dua perlindungan sekaligus. Ingat, semakin bertambahnya usia semakin besar pula biaya kesehatan yang harus kita tanggung.

Baca juga: Riset di AS: Mayoritas Wanita Gen Z Yakin Mampu secara Finansial Hadapi Pensiun

3. Simpanan darurat

Selalu bersiap menghadapi kondisi darurat, entah itu kendaraan yang harus masuk bengkel, pompa air yang rusak, atau bagian rumah yang memerlukan perbaikan.

Untuk itu, tempatkan sebagian dana pensiun di instrumen keuangan yang mudah dicairkan seperti simpanan di bank atau reksa dana pasar uang.

4. Biaya hidup yang tak akan habis

Jangan pernah berasumsi biaya hidup akan menyusut semasa pensiun nanti. Yang terjadi adalah, biaya-biaya yang kita keluarkan di usia produktif, seperti biaya transportasi, uang sekolah anak, hingga gaya hidup akan tergantikan dengan biaya-biaya baru seperti biaya kesehatan seiring bertambahnya usia dan nutrisi yang lebih baik, serta perawatan rumah karena waktu masyarakat akan lebih sering dihabiskan di rumah.

Biaya yang dapat kita kurangi adalah gaya hidup. Namun itu membutuhkan proses dan tidak bisa langsung dilakukan.

 

Baca juga: 4 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Menabung Dana Pensiun

Untuk perhitungan biaya yang dibutuhkan saat pensiun, jangan pernah mengurangi angka biaya bulanan di masa produktif, yang ada justru masyarakat harus menambahkannya.

Untuk mencukupi biaya hidup bulanan, siapkan sejumlah pokok dana dan manfaatkan hanya bunga yang didapatkan untuk biaya hidup bulanan, jangan pernah mengurangi pokok.

Dengan asumsi bunga deposito saat ini di kisaran 5 persen, maka pokok yang cukup sebesar 240 kali biaya hidup bulanan.

5. Kebebasan dari beban

Memasuki usia pensiun, idealnya masyarakat hanya memikirkan diri kita dan pasangan hidup. Namun yang terjadi, masih ada orang tua yang menanggung anak-anaknya, bahkan biaya hidup bulanannya.

Ilustrasi pensiun.SHUTTERSTOCK/TIMESHOPS Ilustrasi pensiun.
Baca juga: Ini Negara dengan Sistem Pensiun Terbaik di Dunia

Menjadi tanggung jawab setiap orang tua untuk menyiapkan anak-anak agar lebih mandiri saat dewasa.

Dengan begitu di masa tua, orang tua dapat lebih menikmati masa pensiun yang lebih nyaman dan bermain bersama cucu-cucu, tanpa perlu memikirkan lagi kebutuhan hidup anak-anaknya.

Beralih ke rumah yang lebih kecil juga menjadi salah satu cara mengurangi beban biaya operasional bulanan.

Tempatkan uang pada aset yang berpotensi memberikan imbal hasil lebih tinggi dari deposito, seperti reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap atau reksa dana saham.

Baca juga: Bos PlayStation Pensiun Setelah 28 Tahun Kerja, Hindari Stres karena Perjalanan Dinas

Lakukan diversifikasi portofolio, sesuaikan dengan profil risiko, tujuan keuangan dan jangka waktu yang telah ditetapkan.

Demikian adalah beberapa persiapan dan pengelolaan keuangan untuk persiapan penisun yang dapat disimak masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com