Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PermataBank Targetkan Pertumbuhan Kredit hingga 9 Persen

Kompas.com - 07/03/2024, 15:10 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PermataBank Tbk (BNLI) menargetkan pertumbuhan kredit 9 persen pada 2024. Posisi ini lebih rendah dibandingkan proyeksi BI dan OJK yang optimistis kredit mampu tumbuh 10 persen-12 persen tahun ini.

“Untuk internal bank, kami memproyeksikan lebih rendah yakni 7-9 persen. Tapi itu bukan berarti limit kami dibatasi hingga 9 persen saja. Kalau bisa lebih tinggi kami akan mengambil kesempatan itu dengan prinsip kehati-hatian,” kata kata Direktur Keuangan Bank Permata Rudi Basyir Ahmad di Jakarta, Kamis (7/3/2024).

Rudi mengatakan, PermataBank mencatatkan pertumbuhan kredit 4,3 persen sepanjang 2023 menjadi sebesar Rp 142 triliun per Desember 2023 dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 136,3 triliun.

Baca juga: Begini Cara Beli Mobil Bekas dengan Kredit

“Kredit Permata Bank mengalami kenaikan sebesar 4,3 persen menjadi Rp 142 triliun per Desember 2023, dibandingkan tahun sebelumnya Rp 136,3 triliun,”

Adapun total simpanan PermataBank mengalami penurunan 3,7 persen sepanjang 2023 menjadi Rp 188,3 triliun dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya Rp 195,6 triliun.

Sementara itu, total aset perseroan mengalami kenaikan 0,9 persen menjadi Rp 257,4 triliun dari posisi sebelumnya Rp 255 triliun. Non Performing Loan (NPL) perusahaan tercatat turun 25 bps menjadi 2,9 persen dari posisi sebelumnya 3,1 persen.

“Sepanjang 2023 PermataBank menerapkan biaya efisiensi, adaptasi agar lebih agile,” lanjut dia.

Tahun ini, PermataBank memproyeksikan Non Performing Loan atau NPL di bawah 3 persen. Rudi memastikan pihaknya akan mempertahankan NPL tetap terjaga di bawah 3 persen dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian.

“NPL gross kita 2,9 persendi 2023, dan kami proyeksikan tidak akan banyak berubah di tahun ini kami targetkan di bawah 3 persen. Kami akan terus menjaga NPL tetap rendah,” tegasnya.

Dari sisi Loan to Deposit Ratio atau LDR, saat ini PermataBank masih mencukupi di level 74,5 persen. Sementara dari sisi funding PermataBank akan fokus pada dana pihak ketiga dan belum ada rencana dari eksternal.

“Dari segi pendanaan, bank akan tetap fokus untuk menggunakan dana murah nasabah memperkuat CASA, yang merupakan fokus kami pada 2024,” ungkap dia.

“Saat ini PermataBank akan fokus juga kepada balanced optimization untuk mendukung kredit. Kami akan menyesuaikan DPK dan funding yang diperlukan. Mengingat LDR bank mencukupi,” lanjutnya.

Sebagai informasi, BNLI membukukan laba bersih Rp 2,6 triliun sepanjang 2023. Angka tersebut tumbuh 28,4 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, pendapatan usaha bank tumbuh 9,3 persen secara tahunan menjadi Rp 12,1 triliun. Hal tersebut ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 9,6 persen secara tahunan sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit di tahun 2023.

Baca juga: PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 2,6 Triliun pada 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com