Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Architas Asset Management Berubah Nama Jadi AXA IM Indonesia

Kompas.com - 10/03/2024, 19:35 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Architas Asset Management Indonesia resmi berubah nama menjadi PT AXA Investment Managers Select Indonesia atau AXA IM Indonesia.

Perubahan nama ini dilakukan setelah perseroan bergabung secara global ke dalam grup AXA Investment Managers (AXA IM).

Sebagai bagian dari AXA IM yang merupakan salah satu manajer investasi terbesar di dunia, AXA IM Indonesia berkomitmen untuk menjadi mitra terpercaya yang mampu memberikan solusi inovatif dalam bidang manajer investasi.

Baca juga: Manajer Investasi Optimistis Dana Kelolaan Tetap Tumbuh di Tahun Politik

 

IHSGSHUTTERSTOCK/SHUTTER_O IHSG

Selain itu, AXA IM Indonesia akan memiliki fokus yang lebih tajam dan peran yang semakin kuat di bidang manajer investasi baik di kancah nasional maupun global.

“AXA IM Indonesia akan memperkuat posisi perusahaan untuk menjadi salah satu pemimpin pasar di Indonesia dalam industri manajer investasi dengan produk-produk baru serta rencana pengembangan pasar dan aspek lainnya," kata Edhi Santoso Widjojo, Presiden Direktur AXA IM Indonesia dalam siaran pers, Minggu (10/3/2024).

Menurut Edhi identitas baru ini didukung dengan sumber daya dan keahlian manajer investasi yang mumpuni, serta jejaring pasar yang lebih luas, baik di tingkat lokal maupun global.

"AXA IM Indonesia kini lebih siap untuk memberikan layanan yang terbaik bagi seluruh nasabah dan masyarakat, serta memajukan industri pengelolaan investasi di Indonesia,” sebut dia.

Baca juga: Ketika Saham Rekomendasi Teknologi AI Ungguli Pilihan Manajer Investasi

Dengan mengusung semangat baru dan transformasi yang mencerminkan keunggulan di berbagai aspek, AXA IM Indonesia mengutamakan kecermatan manajemen risiko, peningkatan sistem layanan manajemen, serta konsultasi investasi yang profesional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com