Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BTN Kaji Ulang Skema Pembiayaan untuk Penuhi Target 3 Juta Rumah

Kompas.com - 10/03/2024, 20:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN sedang mempersiapkan skema pembiayaan untuk ekosistem perumahan ke depan.

Hal ini menyangkut rencana pembangunan 3 juta rumah yang diusung oleh calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengungkapkan, skema yang sedang dibahas di ekosistem perumahaan ini dapat didorong ke pemerintah.

Baca juga: Bidik Pertumbuhan Dana Murah, BTN Luncurkan Kartu Debit Visa Contactless

Direktur Utama BTN Nixon LP NapitupuluKOMPAS.com/ AGUSTINUS RANGGA RESPATI Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu
"Mudah-mudahan di pemerintah saat ini ada keputusan tentang skema baru dari KPR subsidi yang baru," kata dia saat ditemui di Jakarta, Minggu (10/3/2024).

Nixon mendukung terobosan tersebut mengingat masih tingginya backlog atau permintaan atas rumah yang masih tinggi, atau sekitar 12,7 juta.

Backlog dapat diartikan sebagai kondisi kesenjangan antara jumlah rumah terbangun dengan jumlah rumah yang dibutuhkan rakyat.

Pada 2045, atau ketika 100 tahun kemerdekaan Indonesia, angka backlog perumahan dapat habis atau terpenuhi permintaannya.

Baca juga: Cek Jadwal Pembagian Dividen BTN Rp 49,89 per Saham

"Salah satu percepatannya adalah memang subsidinya harus dinaikkan," imbuh dia.

Meskipun demikian, cara menaikkan subsidi untuk rumah ini tidak selalu harus bergantung pada anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Di sisi lain, BTN sedang mengatur ulang skema pembiayaan yang ada sekarang berjalan agar dapat tumbuh berlipat.

Nixon menjelaskan, ada beberapa pilihan yang dapat diperhatikan, salah satunya adalah pilihan mempersempit tenor subsidi yang semula 20 tahun menjadi 10 tahun.

Opsi lain yang dapat dipilih antara lain adalah pemerintah membentuk sebuah dana abadi yang imbal hasilnya dapat digunakan untuk membayar subsidi selisih bunga.

Ilustrasi membeli rumah.SHUTTERSTOCK/TRAVELPIXS Ilustrasi membeli rumah.

Baca juga: BTN Tebar Dividen 20 Persen dari Laba 2023

Seperti diketahui, pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dalam perhitungan cepat (quick count) yang diumumkan sejumlah lembaga survei.

Kedua pasangan capres dan cawapres itu berjanji akan membangun 3 juta rumah jika terpilih menjadi Presiden pada Pemilu 2024. Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam debat capres kelima di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024).

Prabowo menyebut 3 juta rumah itu akan diberikan kepada rakyat yang tidak punya rumah.

"Satu juta di pedesaan, satu juta di pesisir, satu juta di perkotaan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com