Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tips Genjot Penjualan Online Selama Ramadhan untuk UMKM

Kompas.com - 12/03/2024, 15:39 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bulan Ramadhan yang saat ini sedang berlangsung bisa menjadi momen bagi para pelaku UMKM untuk meningkatkan penjualan.

Lantaran, animo masyarakat untuk berbelanja cukup tinggi saat Ramadhan, terlebih jelang Lebaran.

Tokopedia mencatat, jelang Ramadhan 2024 saja, sejumlah kategori produk seperti makanan dan minuman, kecantikan dan perawatan tubuh, otomotif, perlengkapan rumah tangga, dan fesyen menjadi yang paling diburu oleh masyarakat.

Baca juga: Hilirisasi UMKM, Menteri Teten: Bukan Hanya Sekadar Peningkatan Nilai Tambah

Ilustrasi UMKM kuliner.SHUTTERSTOCK/ODUA IMAGES Ilustrasi UMKM kuliner.

Maka dari itu, para pelaku UMKM perlu memanfaatkan momentum ini dengan baik melalui penerapan strategi penjualan yang tepat.

Mengutip keterangan resmi Tokopedia, Selasa (12/3/2024), berikut 5 tips untuk UMKM agar penjual bisa memaksimalkan penjualan produk secara online. 

1. Jaga stok barang

Menjaga stok barang sangat diperlukan untuk memastikan penjualan berjalan dengan lancar saat Ramadhan 2024 Hal ini mengingat jumlah penjualan beberapa produk biasanya mengalami peningkatan saat Ramadhan.

Maka jangan lupa untuk cek stok barang di toko dan pastikan jumlahnya aman agar pembeli tidak berpaling ke toko lain.

Baca juga: Kemenkop Sediakan Rp 2 Triliun untuk UMKM yang Produksi Kendaraan Listrik

2. Dekorasi halaman produk

Jangan lupa juga untuk mendekorasi tampilan toko online dengan tema Ramadhan agar pembeli terkesan.

Jika berjualan melalui e-commerce, maka bisa manfaatkan fitur 'dekorasi toko' untuk menghias halaman produk dengan suasana ala Ramadhan.

Ilustrasi e-commerce.SHUTTERSTOCK/NATEE K JINDAKUM Ilustrasi e-commerce.
Dalam mendekorasi toko online, penjual juga bisa menampilkan banner atau gambar promosi toko, video dan kupon promo di halaman depan.

Jangan lupa untuk mempertajam tulisan atau copywriting yang langsung bisa dipahami oleh target pembeli.

Baca juga: Soal Penghapusan Kredit Macet UMKM, Teten Tunggu Aturan Menkeu Sri Mulyani

Gunakan kalimat yang bisa mencuri perhatian calon pembeli pada banner toko maupun deskripsi produk, misalnya dengan menaruh harga produk setelah diskon.

Agar lebih relevan, terapkan pula teknik SEO dengan menyasar kata-kata relevan yang lagi populer agar toko penjual mudah ditemukan calon pembeli melalui mesin pencarian.

3. Tawarkan berbagai promosi

Pada momentum Ramadhan ini, penjual bisa menawarkan sejumlah promosi untuk memikat hati pembeli agar mau membeli produk.

Pastikan untuk memberikan promosi yang menarik. Nah, untuk pemberian promo ini, bisa dilakukan penjual dengan menyisihkan sebagian anggaran.

Baca juga: 120 UMKM DKI Jakarta Ikut Program Transformasi Digital Sampoerna

Namun, sebelum menetapkan promosinya, kenali terlebih dahulu target pasar dan pantau terus pola penjualan produk di toko.

Penjual juga bisa melakukan riset dengan melihat strategi penjual lainnya, seperti cara mereka atur promosi dan apa yang disukai pembelinya.

Seperti pada e-commerce, sejumlah fitur promosi yang dapat dimanfaatkan penjual antara lain kupon cashback, diskon toko, flash sale, rilisan spesial, diskon bertingkat, hadiah pembelian, hingga bebas ongkir.

Ilustrasi pelaku usaha sedang melakukan live streaming. Live streaming shopping menjadi salah satu strategi penjualan di era teknologi.PEXELS/ANNA SHVETS Ilustrasi pelaku usaha sedang melakukan live streaming. Live streaming shopping menjadi salah satu strategi penjualan di era teknologi.
4. Manfaatkan tren video pendek dan live streaming 

Bagi yang berjualan di e-commerce atau media sosial, bisa memanfaatkan tren video pendek dan live streaming untuk meningkatkan kepercayaan calon pembeli dan memperluas jangkauan promosi selama bulan Ramadhan.

Baca juga: BSI Sediakan Sertifikat Halal untuk 1.000 UMKM

Gunakan media sosial untuk menyebarkan kemeriahan promo yang dihadirkan, dengan menetapkan konten yang ingin disampaikan dan mengatur jadwal unggah konten, termasuk saat sahur, ngabuburit, dan berbuka puasa.

Pastikan bahwa konten dan topik bahasan sesuai dengan kategori produk yang dijual. Misal, untuk produk fesyen, penonton cenderung ingin mengetahui kualitas serta tampilan dari produk tersebut.

Maka penjual dapat membuat konten berupa cara pemakaian (try on) atau padu padan (mix and match) pakaian untuk meningkatkan interaksi dengan calon pembeli.

5. Evaluasi jualan toko

Jangan lupa pula untuk mengevaluasi performa penjualan toko selama Ramadan agar kinerja semakin optimal.

Baca juga: UMKM Wajib Sertifikasi Halal, Menteri Teten: Masa Bikin Tempe Mendoan Harus Bikin...

Tinjau data penjualan, kunjungan toko, produk terlaris dan yang belum terjual, ulasan pembeli, dan tren pasar untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.

Evaluasi pula anggaran yang telah dikeluarkan, serta manfaat dari kampanye atau promosi toko yang sudah diterapkan.

Penjual juga perlu pantau performa promosi toko di media sosial. Lakukan evaluasi angka, metrik serta engagement rate di media sosial setiap minggunya.

Cek juga kualitas komentar yang ada di setiap konten untuk mengetahui relevansi konten yang dibuat. Penjual sangat disarankan untuk membangun kedekatan dengan pembeli, termasuk membalas pesan dan komentar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com