Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurusan Ekonomi Pembangunan: Prospek Kerja dan Ilmu yang Dipelajari

Kompas.com - 13/03/2024, 07:24 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Prospek kerja jurusan ekonomi pembangunan termasuk menjadi analis data atau peneliti di lembaga pemerintah, lembaga riset, atau perusahaan swasta untuk melakukan penelitian dan analisis data yang mendukung pengambilan keputusan dalam konteks pembangunan ekonomi.

Baca juga: Pengertian Pembangunan Ekonomi, Tujuan, dan Faktor yang Memengaruhi

Ini hanya sebagian kecil dari berbagai karier yang dapat dikejar oleh lulusan jurusan Ekonomi Pembangunan.

Pilihan lowongan kerja jurusan ekonomi pembangunan dapat bervariasi tergantung pada minat, keahlian, dan pengalaman individu, serta kondisi pasar kerja di wilayah dan sektor tertentu.

Jadi sudah tidak bingung kan jurusan ekonomi pembangunan kerja apa?

Apakah jurusan ekonomi pembangunan itu sulit?

Kesulitan sebuah jurusan tergantung pada berbagai faktor, termasuk minat, bakat alami, kerja keras, dan kemampuan belajar individu.

Jurusan Ekonomi Pembangunan adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari berbagai aspek pembangunan ekonomi suatu negara atau wilayah, termasuk tetapi tidak terbatas pada teori pertumbuhan ekonomi, pembangunan manusia, kemiskinan, ketimpangan ekonomi, kebijakan pembangunan, analisis regional dan internasional, dan pengelolaan sumber daya alam.

Berikut adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seberapa sulitnya jurusan ekonomi pembangunan:

1. Kompleksitas materi

Materi yang dipelajari dalam Ekonomi Pembangunan dapat cukup kompleks, terutama jika melibatkan analisis ekonomi yang mendalam, statistik, dan pemodelan ekonomi.

Tingkat kesulitan juga dapat bervariasi tergantung pada kurikulum yang ditetapkan oleh institusi pendidikan tertentu.

2. Keterampilan matematika dan analitis

Sebagian besar mata kuliah dalam jurusan Ekonomi Pembangunan mengharuskan pemahaman yang kuat dalam matematika, statistik, dan analisis ekonomi.
Kemampuan untuk mengerti dan menerapkan konsep-konsep ini secara efektif dapat mempengaruhi tingkat kesulitan dalam jurusan ini.

3. Kuantitas bacaan dan tugas

Seperti banyak jurusan ilmu sosial dan ekonomi, jurusan Ekonomi Pembangunan mungkin memiliki jumlah bacaan yang besar dan tugas-tugas yang membutuhkan pemahaman mendalam terhadap konsep-konsep ekonomi dan teoritis. Ini dapat menuntut waktu dan dedikasi yang cukup.

4. Kesulitan subyektif

Persepsi kesulitan suatu jurusan dapat bervariasi dari individu ke individu. Beberapa mahasiswa mungkin merasa lebih mudah memahami konsep-konsep ekonomi, sementara yang lain mungkin mengalami kesulitan dalam menerapkannya.

5. Tingkat persaingan

Tingkat persaingan dalam jurusan Ekonomi Pembangunan juga dapat mempengaruhi seberapa sulitnya jurusan tersebut. Jika terdapat banyak mahasiswa yang bersaing untuk mendapatkan nilai tinggi atau kesempatan magang, ini dapat menambah tingkat kesulitan.

Secara umum, jurusan ekonomi pembangunan sering dianggap sebagai jurusan yang menantang karena mengharuskan pemahaman yang kuat tentang teori ekonomi, analisis statistik, dan pemodelan ekonomi, serta kemampuan untuk menerapkan konsep-konsep ini dalam konteks pembangunan ekonomi yang kompleks.

Namun, dengan dedikasi, kerja keras, dan dukungan yang tepat, banyak mahasiswa dapat berhasil menyelesaikan jurusan ini dengan baik.

Baca juga: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com