1. Pengatur pendapatan dan pengeluaran
Fungsi kebijakan fiskal adalah mengatur pendapatan dan pengeluaran pemerintah melalui instrumen seperti pajak, pengeluaran publik, dan pengeluaran pinjaman. Hal ini memungkinkan pemerintah untuk mengendalikan besarnya arus dana dalam perekonomian.
2. Stabilisasi ekonomi
Salah satu fungsi kebijakan fiskal adalah untuk membantu mencapai stabilitas ekonomi. Melalui penyesuaian pajak dan pengeluaran, pemerintah dapat merespons fluktuasi dalam siklus ekonomi untuk mengurangi gejolak yang berlebihan seperti resesi atau inflasi yang tinggi.
3. Pengaturan distribusi pendapatan
Kebijakan fiskal dapat digunakan untuk mengatur distribusi pendapatan dengan cara memperkenalkan pajak progresif (yang tarifnya meningkat seiring dengan pendapatan) atau dengan mengalokasikan dana ke program-program sosial yang mendukung kelompok-kelompok yang kurang mampu.
4. Mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi
Kebijakan fiskal dapat digunakan untuk memberikan insentif kepada individu dan perusahaan untuk melakukan investasi. Pemotongan pajak, insentif fiskal, dan investasi dalam infrastruktur adalah beberapa cara di mana kebijakan fiskal dapat merangsang pertumbuhan ekonomi.
5. Kesejahteraan sosial
Kebijakan fiskal dapat digunakan untuk mendukung kesejahteraan sosial dengan mengalokasikan dana ke program-program seperti pendidikan, kesehatan, perumahan, dan layanan sosial lainnya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.
Baca juga: Di Indonesia Kebijakan Moneter Dilakukan Oleh Siapa?
Berikut adalah beberapa contoh kebijakan fiskal yang sering diterapkan oleh pemerintah:
1. Pemotongan pajak
Pemerintah dapat memutuskan untuk melakukan pemotongan tarif pajak penghasilan individu atau perusahaan untuk merangsang konsumsi dan investasi. Pemotongan pajak juga dapat digunakan sebagai respons terhadap kondisi ekonomi yang menurun untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
2. Pengeluaran publik
Pemerintah dapat meningkatkan pengeluaran publik dalam sektor-sektor seperti infrastruktur, pendidikan, kesehatan, atau pertahanan untuk merangsang aktivitas ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.
3. Stimulus ekonomi
Dalam situasi krisis ekonomi, pemerintah sering kali mengimplementasikan paket stimulus fiskal yang mencakup kombinasi pemotongan pajak dan peningkatan pengeluaran publik untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi yang lesu.
4. Pajak karbon
Pemerintah dapat menerapkan pajak karbon sebagai upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendorong transisi menuju energi bersih. Pajak ini menetapkan biaya pada emisi karbon, sehingga mendorong pengurangan emisi dan mendorong inovasi teknologi ramah lingkungan.
5. Pengurangan subsidi
Contoh kebijakan fiskal adalah subsidi. Pemerintah dapat memutuskan untuk mengurangi atau menghapus subsidi tertentu, seperti subsidi energi atau subsidi pertanian, untuk mengurangi beban anggaran negara atau untuk meningkatkan efisiensi alokasi sumber daya.
Baca juga: Mengenal 4 Instrumen Kebijakan Moneter Paling Umum Digunakan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.