JAKARTA, KOMPAS.com - Platform e-commerce gaya hidup, Club Kyta menyatakan ingin menjembatani kesenjangan akses lokapasar di daerah non-urban Indonesia dengan memanfaatkan jaringan omnichannel yang kuat serta kemitraan strategis dari beragam brand direct-to-consumer (D2C).
Dikutip dari Antaranews, Senin (8/4/2024), didirikan oleh Daniel Simbar dan Herda Sandyamira, Club Kyta berfokus pada kurasi dan distribusi produk kecantikan maupun perawatan premium untuk konsumen di kota-kota kecil dan non-urban dengan harga yang lebih terjangkau.
Hadirnya Club Kyta di daerah non-urban diharapkan dapat menyelesaikan masalah keterbatasan akses e–commerce, terutama pada biaya pengiriman yang tinggi dan peredaran barang palsu.
Baca juga: Bos Tokopedia Dukung Usulan E-commerce Dilarang jual Produk di Bawah HPP
"Pertumbuhan pesat industri kecantikan dan perawatan diri di Indonesia menghadirkan peluang besar bagi platform e-commerce seperti kami,” kata CEO Club Kyta, Daniel Simbar dalam keterangan tertulis.
Namun, selama ini distribusi produk-produk premium terpusat di daerah metropolitan, kata Daniel, sehingga banyak segmen konsumen yang kurang terlayani.
"Club Kyta bertujuan untuk menjembatani kesenjangan ini dengan membantu brand-brand D2C untuk menjangkau basis pelanggan yang lebih luas sambil menghadirkan pengalaman belanja yang otentik dan menyenangkan bagi para konsumen di wilayah non-urban," ujar Daniel.
Untuk mendorong penetrasi di kota-kota kecil dan di daerah, Club Kyta mengandalkan kemitraan strategis dengan berbagai komunitas lokal dan lembaga pendidikan.
Baca juga: Soroti TikTok, Smesco Beberkan Dampak Negatif Medsos Tak Dipisah dari E-commerce