Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Platform Ini Ingin Jembatani Akses "E-commerce" di Daerah Non-urban

Kompas.com - 08/04/2024, 19:10 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

 

Ilustrasi e-commerce.SHUTTERSTOCK/NATEE K JINDAKUM Ilustrasi e-commerce.

Mahasiswa yang bergabung dalam program afiliasi (Kyta Squad) bisa mendapatkan insentif seperti menjadi brand ambassador, mendapatkan komisi, sampel produk gratis, hingga akses eksklusif ke peluncuran produk baru.

Sejauh ini, terdapat lebih dari 700 anggota Kyta Squad yang tersebar di berbagai daerah. Selain itu, Club Kyta turut menawarkan pengalaman belanja yang lebih personal melalui teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam aplikasi mereka.

Pengguna dapat membuat profil kecantikan karena aplikasi Club Kyta bisa menganalisa jenis dan warna kulit pengguna, lalu memberikan rekomendasi produk yang sesuai dengan kebutuhan.

Lebih jauh, Club Kyta tengah mengembangkan kemampuan AI tingkat lanjut untuk menganalisis 14 parameter kesehatan kulit, termasuk tingkat minyak, kerutan, kemerahan, dan kekencangan, sehingga pengalaman belanja pengguna sangat dipersonalisasi.

Baca juga: Manfaatkan E-commerce, UMKM Bisa Jangkau Pasar Lebih Luas

Sejak awal pendiriannya, Club Kyta telah mendapatkan dukungan besar dari Antler sebagai investor venture capital (VC) berskala global untuk startup di kelas early-stage. Bersama Antler, kedua pendiri itu menyempurnakan strategi bisnis dan bisa menjangkau jaringan brand dan investor yang lebih luas di Indonesia.

"Kami sangat antusias melihat model bisnis Club Kyta yang unik dan efektif dalam mengatasi tantangan yang ada di masyarakat," kata Agung Bezharie, Partner Antler Indonesia.

"Club Kyta akan menyederhanakan rantai pasokan, memastikan produk gaya hidup seperti perawatan diri dan kecantikan dapat dipasarkan secara efektif, yakni dengan menjangkau seluruh pelosok Indonesia. Itulah mengapa kami yakin Club Kyta akan terus berkembang di masa depan," kata dia.

Per kuartal pertama tahun 2024, Club Kyta beroperasi di empat kota di Jawa Tengah dan Jawa Barat, dan bermitra dengan 50 brand kecantikan lokal dan internasional, termasuk meluncurkan brand in-house sendiri. Pendapatan perusahaan juga meningkat 12 kali lipat pada tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca juga: Menteri Teten: Harus Ada Pemisahan TikTok sebagai Media Sosial dan E-commerce

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com