Negara yang memiliki defisit neraca perdagangan yang besar cenderung memiliki tekanan terhadap mata uangnya. Defisit perdagangan yang tinggi menandakan bahwa negara tersebut mengimpor lebih banyak barang dan jasa daripada yang diekspor, yang dapat mengurangi permintaan terhadap mata uang domestik.
4. Ketergantungan pada komoditas
Negara yang sangat tergantung pada ekspor komoditas tertentu, terutama jika harga komoditas tersebut turun, dapat mengalami penurunan nilai mata uang. Ini bisa terjadi karena turunnya pendapatan ekspor dan devaluasi mata uang.
5. Utang luar negeri yang tinggi
Negara yang memiliki utang luar negeri yang tinggi atau tidak bisa memenuhi kewajiban pembayaran utangnya mungkin mengalami tekanan pada nilai mata uangnya.
Nah itulah informasi seputar mata uang terendah di dunia 2024. Jadi sudah tahu kan mata uang Indonesia urutan ke berapa?
Baca juga: Mengenal Mata Uang Filipina dan Nilai Tukarnya ke Rupiah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.