MTI mengatakan pertumbuhan selama kuartal tersebut didukung oleh peningkatan output konstruksi sektor publik meskipun output konstruksi sektor swasta menurun.
Berdasarkan penyesuaian musiman kuartal-ke-kuartal, sektor ini mengalami kontraksi sebesar 1,7 persen pada kuartal I 2024, yang merupakan kemunduran dari ekspansi 2 persen pada kuartal sebelumnya.
Baca juga: Memacu Pertumbuhan Ekonomi Indonesia lewat Sepak Bola
Di antara sektor jasa, perdagangan grosir dan eceran, serta sektor transportasi dan penyimpanan secara kolektif tumbuh 2,7 persen (yoy) pada kuartal I 2024, meningkat dari pertumbuhan 1,0 persen pada kuartal IV 2023.
Semua sektor dalam kelompok ini tumbuh selama kuartal tersebut.
Untuk sektor perdagangan grosir, pertumbuhan didorong oleh mesin, peralatan dan pasokan. Peningkatan tersebut juga didorong oleh beragamnya produk seperti logam, peralatan rumah tangga, kayu dan bahan bangunan.
Sementara itu, pertumbuhan sektor pengangkutan dan penyimpanan sebagian besar ditopang oleh segmen angkutan laut dan udara.
Baca juga: Kenaikan PPN 12 Persen Berpotensi Gerus Pertumbuhan Ekonomi
Berdasarkan penyesuaian secara kuartalan, sektor-sektor dalam kelompok ini meningkat 1,4 persen pada kuartal I 2024, dibandingkan kontraksi 0,7 persen pada kuartal IV 2023.
Kelompok sektor yang terdiri dari sektor informasi dan komunikasi, keuangan dan asuransi, serta jasa profesional tumbuh 4,2 persen (yoy) pada kuartal I 2024, lebih tinggi dibandingkan 3,6 persen pada kuartal sebelumnya.
Semua sektor dalam kelompok tersebut juga meningkat pada kuartal ini.
“Pertumbuhan di sektor informasi dan komunikasi didukung oleh tingginya permintaan terhadap TI dan solusi digital, sedangkan pertumbuhan di sektor jasa profesional terutama didorong oleh segmen kantor pusat & kantor perwakilan bisnis,” ungkap MTI.
Baca juga: Peningkatan Konsumsi Listrik Jadi Sinyal Pertumbuhan Ekonomi