Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Vs India, Siapa yang Akan Jadi Kekuatan Ekonomi Asia?

Kompas.com - 12/04/2024, 13:32 WIB
Filipi Jhonatan Partogi Situmorang,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Pembangunan Asia (ADB) menyatakan bahwa China akan tetap menjadi mesin pertumbuhan terbesar bagi ekonomi dunia meskipun mengalami perlambatan.

Dikutip dari CNBC, Jumat (12/4/2024), meskipun pertumbuhan ekonomi China diperkirakan akan turun menjadi 4,8 persen pada tahun 2024, lebih rendah dari target pemerintah sekitar 5 persen, tetapi negara tersebut masih akan menyumbang sebagian besar pertumbuhan di Asia dan dunia.

Ekonom ADB Albert Park mengatakan, China akan tetap penting dalam beberapa waktu yang akan datang.

Baca juga: ADB Nilai China Masih Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Asia

Ilustrasi bendera China.SHUTTERSTOCK/CRYSTAL51 Ilustrasi bendera China.
"China jelas akan tetap penting untuk beberapa waktu ke depan. Mereka masih menyumbang hampir separuh dari PDB di Asia Pasifik," ujar Park.

Meskipun pertumbuhannya melambat, China diperkirakan akan tetap menjadi kontributor terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi global.

"Meskipun pertumbuhan sedang melandai, dan kami mengharapkan hal itu akan terus melandai dalam beberapa tahun mendatang kemungkinan besar akan menyumbang pertumbuhan terbanyak dari setiap ekonomi di dunia untuk pertumbuhan global," tambah Park.

Sementara itu, India juga menjadi sorotan sebagai saingan China di Asia.

Baca juga: Tinggalkan Dollar AS, Transaksi Indonesia-India Gunakan Mata Uang Lokal

Meskipun ekonomi India tumbuh pada tingkat yang cepat, pertumbuhan ekonominya masih lebih kecil dibandingkan dengan China.

Namun begitu, ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi India akan mencapai 7 persen pada tahun 2024 dan 7,2 persen pada tahun 2025.

Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi di negara maju diproyeksikan akan melambat, dengan pertumbuhan PDB AS dan Jepang yang diprediksi akan turun.

 

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. SHUTTERSTOCK/THAPANA_STUDIO Ilustrasi pertumbuhan ekonomi.
Namun, permintaan domestik yang kuat di Asia berkembang diperkirakan akan menutupi perlambatan pertumbuhan di China. ADB juga memperkirakan bahwa inflasi di Asia-Pasifik akan sedikit melambat tahun ini, meskipun harga energi meningkat.

Baca juga: Lampaui Perkiraan, Ekonomi India Kuartal IV-2023 Tumbuh 8,4 Persen

Proyeksi ADB menggarisbawahi pentingnya China dalam perekonomian global meskipun mengalami perlambatan pertumbuhan.

China tetap menjadi motor utama bagi pertumbuhan di Asia, sementara India menunjukkan potensi sebagai alternatif menarik bagi investasi.

Meskipun demikian, tantangan bagi China tetap ada dalam menghadapi perlambatan ekonomi dan meningkatnya persaingan regional. Di sisi lain, India perlahan-lahan memperkuat posisinya sebagai kekuatan ekonomi di Asia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com