Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kementan Bersama Dinas Pertanian Provinsi Banten Kembangkan Padi Biosalin untuk Wilayah Pesisir

Kompas.com - 13/04/2024, 10:57 WIB
Nethania Simanjuntak,
Sheila Respati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Dinas Pertanian Provinsi  Banten mengembangkan benih unggul padi varietas biosalin yang tahan terhadap berbagai cuaca dan kondisi unsur hara tanah.

Pengembangan benih varietas ini penting untuk dilakukan mengingat Banten berada di area pesisir pantai. Varietas khusus yang cocok dengan kondisi pesisir dibutuhkan dalam mempercepat produksi beras dan mewujudkan swasembada pangan.

Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Banten Ismatul Hidayah mengatakan, saat ini terdapat 118 hektare (ha) sawah di Banten yang sudah melakukan penanaman varietas lokal biosalin.

"Di Banten terdapat 118 ha, baik itu label ungu maupun biru. Untuk label ungu, bisa jadi benih lagi menjadi benih pokok untuk ditanam kembali sehingga menjadi label biru. Sedangkan untuk label biru, sudah harus dikonsumsi," ujar Ismatul dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (13/4/2024).

Baca juga: Kementan Bidik Sungai-sungai Besar di Pulau Jawa untuk Pompanisasi dan Pipanisasi

Ismatul mengatakan, total luas area sawah yang ditanami varietas biosalin mencapai 50 ha. Nantinya, bulir padi biosalin yang diproduksi akan dijadikan benih untuk ditanam kembali.

Lebih lanjut, Ismatul menyebut bahwa Kecamatan Tanara, Banten merupakan wilayah yang melakukan penanaman paling banyak. Area sawah yang ditanami varietas biosalin di sana mencapai 50 ha.

"Untuk panen padi varietas biosalin di Provinsi Banten telah dimulai pada Maret hingga Juni 2024. Di Ciruas 1 hektare dan sisanya berada di sejumlah daerah lainnya. Masih ada beberapa yang panen varietas biosalin hingga Juni mendatang,” ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus Tauchid mengatakan, pengujian varietas biosalin masih akan dilakukan terkhususnya pada lahan pesisir disaat musim kering sehingga harus menggunakan air payau.

Baca juga: Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah, Bukan Urus Impor Daging Kerbau

"Hari ini kami melakukan panen biosalin sekitar 5 hektare, kami akan memproduksi benih dan akan dilakukan uji multi lokasi di wilayah pesisir, baik itu di bagian selatan maupun utara," ucap Agus.

Hal ini disampaikannya usai mengikuti Panen Bersama Pembenihan Padi Biosalin di Desa Curukcuk, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang.

Agus mengatakan, pengembangan varietas Biosalin dapat membantu para petani yang ada di pesisir dalam meningkatkan indeks pertanaman (IP) hingga 3 kali panen.

"Kalau kami hitung secara keseluruhan, ada 20.000 hektare sawah pesisir. Ini angka yang sangat potensial sekali. Jadi 20.000 hektare yang biasanya masa tanam satu kali, berarti ada peluang peningkatan produksi untuk kami optimalkan dengan biosalin," ucapnya.

Baca juga: Kementan Pompanisasi Sawah Tadah Hujan di Banten

Dihitung dari luasan tersebut, potensi peningkatan produksi dengan biosalin dapat menguntungkan dengan menghasilkan 60.000 ton gabah kering giling (GKG) atau sekitar 33.000 ton beras.

Agus menyatakan bahwa luasan tersebut belum termasuk wilayah pesisir selatan lainnya seperti Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang yang memiliki potensi sama seperti wilayah utara Banten.

"Apabila kedua potensi wilayah pesisir pantai utara dan selatan Banten disatukan maka ada potensi sekitar 20.000 hektar yang bisa ditingkatkan luas tambah tanam nya dari IP 100 menjadi IP 300. Artinya dalam satu kali panen bisa menghasilkan minimal 120.000 ton GKG dan 60.000 ton beras," ucap Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com