Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badan Perlindungan Konsumen: COD Ibarat Buah Simalakama, Satu Sisi Bikin Mudah tapi Bisa Bikin Ribut

Kompas.com - 05/06/2024, 16:07 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) menyoroti fitur belanja Cash On Delivery (COD) atau bayar di tempat di E-Commerce.

Ketua Komisioner Komisi 2 Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Heru Sutadi mengatakan, fitur COD di Indonesia ibarat buah simalakama. Fitur ini dapat memberikan kemudahan bagi konsumen, namun juga bisa menimbulkan keributan lantaran barang yang diterima tidak sesuai.

"COD ini memang simalakama, satu sisi memberikan kemudahan bagi konsumen. Tapi dia (COD) juga membuat ribut doang," kata Heru dalam Talkshow bertajuk "Urgensi Pemberdayaan Konsumen di Ekosistem Digital" di Jakarta Pusat, Rabu (5/6/2024).

Baca juga: Tips Menghindari Kerugian Pembayaran COD bagi Pelaku UMKM

Heru menilai, fitur COD tidak terlalu diperlukan apabila saat membeli barang konsumen sudah melakukan pengecekan terkait barang yang dibeli seperti ukuran, warna, dan kualitas barang.

"Sebenarnya ketika kita membeli barang, kemudian yang dikirim itu sesuai dengan pesanan, seharusnya memang COD itu enggak diperlukan. Walaupun kita bayar duluan, barang yang dikirimkan juga berkualitas," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Budi Primawan mengatakan, fitur COD masih menjadi pilihan pelanggan di E-Commerce.

Ia mengatakan, sebagian masyarakat lebih nyaman membayar tunai secara langsung untuk pembelian barang-barang tertentu.

"COD ini masih menjadi pilihan karena tidak dipungkiri masih ada masyarakat kita yang mungkin lebih nyaman membayar cash untuk produk-produk tertentu," kata Budi.

Budi mengatakan, pelanggan yang berada di luar kota banyak memilih fitur COD lantaran lebih mudah menggunakan uang tunai. Hal ini, kata dia, jauh berbeda dari pelanggan yang berada di Jakarta.

"Itu consider (pertimbangan) kami juga," ujarnya.

Lebih lanjut, Budi mengatakan, kasus-kasus COD saat ini tidak menjadi prioritas para pemain E-Commerce lantaran jumlah kasus sangat kecil.

"Sebenarnya kasus terkait COD ini sebenarnya tidak prioritas. Mungkin karena viral ya, jadi kelihatannya banyak banget," ucap dia.

Baca juga: Kurir SiCepat Ekspres Diancam Sajam Pembeli COD, Manajemen Laporkan Pelaku ke Polisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BSI Catat Pembiayaan Berkelanjutan Rp 59,19 Triliun Per Maret 2024

BSI Catat Pembiayaan Berkelanjutan Rp 59,19 Triliun Per Maret 2024

Whats New
KEK Nongsa Digital Park Bidik Target Investasi Masuk Indonesia Tembus Rp 40 Triliun

KEK Nongsa Digital Park Bidik Target Investasi Masuk Indonesia Tembus Rp 40 Triliun

Whats New
Gen Z Incar Pekerjaan yang Punya Jam Kerja Fleksibel

Gen Z Incar Pekerjaan yang Punya Jam Kerja Fleksibel

Whats New
Menkeu: Aturan Anti Dumping Produk Tekstil Menunggu Aturan Mendag dan Menperin Terbit Lebih Dulu

Menkeu: Aturan Anti Dumping Produk Tekstil Menunggu Aturan Mendag dan Menperin Terbit Lebih Dulu

Whats New
[POPULER MONEY] BASF dan Eramet Mundur dari Proyek Nikel-Kobalt Weda Bay | Smelter Terbesar di Dunia Freeport Indonesia di Gresik Resmi Beroperasi

[POPULER MONEY] BASF dan Eramet Mundur dari Proyek Nikel-Kobalt Weda Bay | Smelter Terbesar di Dunia Freeport Indonesia di Gresik Resmi Beroperasi

Whats New
Cara Isi Saldo DANA lewat ATM BRI, BCA, BNI, Mandiri, dan BSI

Cara Isi Saldo DANA lewat ATM BRI, BCA, BNI, Mandiri, dan BSI

Spend Smart
Cara Ajukan Laporan Gagal Setor Tunai di ATM via BRImo

Cara Ajukan Laporan Gagal Setor Tunai di ATM via BRImo

Spend Smart
Blibli Hadirkan Promo Belanja di Bliblimart, Ada Cashback Rp 100.000

Blibli Hadirkan Promo Belanja di Bliblimart, Ada Cashback Rp 100.000

Spend Smart
Emiten Travel Haji dan Umrah HAJJ Raup Pendapatan Rp 318,19 Miliar pada 2023

Emiten Travel Haji dan Umrah HAJJ Raup Pendapatan Rp 318,19 Miliar pada 2023

Whats New
Pendataan QR Code untuk Beli Pertalite Capai 100 Persen di 3 Provinsi

Pendataan QR Code untuk Beli Pertalite Capai 100 Persen di 3 Provinsi

Whats New
Indeks Kepercayaan Industri RI Stagnan pada Juni 2024, Imbas Ketidakpastian Ekonomi Global

Indeks Kepercayaan Industri RI Stagnan pada Juni 2024, Imbas Ketidakpastian Ekonomi Global

Whats New
Bank Mandiri Sediakan Solusi Keuangan untuk Pengembang Sistem Manajemen Apotek

Bank Mandiri Sediakan Solusi Keuangan untuk Pengembang Sistem Manajemen Apotek

Whats New
Pemerintah Dorong Investasi Berkelanjutan di Pulau-pulau Kecil

Pemerintah Dorong Investasi Berkelanjutan di Pulau-pulau Kecil

Rilis
Jumlah Investor Kripto Meningkat, Edukasi Perlu Terus Dilakukan

Jumlah Investor Kripto Meningkat, Edukasi Perlu Terus Dilakukan

Earn Smart
Sektor Perindustrian Jadi Motor Ekonomi RI yang Harus Dijaga dari 'Serangan' Impor

Sektor Perindustrian Jadi Motor Ekonomi RI yang Harus Dijaga dari "Serangan" Impor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com