Di sisi lain, Arif menekankan pentingnya penguatan cadangan pangan pemerintah (CPP) sebagai instrumen pemerintah dalam menjaga kestabilan pasokan dan harga pangan. Dia pun meminta seluruh pangku kepentingan (stakeholder) di bidang pangan bisa bekerjasama dalam meningkatkan produksi untuk cadangan pangan pemerintah.
“Ini akan sangat bermanfaat karena digunakan untuk membantu menyerap produksi petani/peternak, diserap dengan harga yang baik, kemudian selanjutnya digunakan untuk intervensi pemerintah dalam stabilisasi pangan," jelas Arief.
Selengkapnya klik di sini.
Fasilitas smelter atau pemurnian tembaga milik PT Freeport Indonesia (PTFI) secara resmi beroperasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur, Kamis (27/6/2024).
Peresmian smelter ini dilakukan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadia, dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas.
Airlangga menyatakan, operasional smelter tembaga milik Freeport di Gresik ini akan diresmikam oleh Presiden Joko Widodo paling lambat September 2024 mendatang.
"Paling lambat September akan diresmikan operasi produksinya oleh Presiden Joko Widodo," kata Airlangga saat meresmikan fasilitas smelter Freeport Indonesia di Gresik.
Selengkapnya klik di sini.
Perusahaan kimia asal Jerman, BASF, dan perusahaan pertambangan asal Perancis, Eramet, kompak mundur dari investasinya pada fasilitas pemurnian nikel dan kobalt di Teluk Weda, Maluku Utara. Pembatalan investasi ini diumumkan BASF dan Eramet di website resmi masing-masing perusahaan pada Senin (24/6/2024).
Anggota Dewan Direktur Eksekutif BASF Anup Kothari mengatakan, pihaknya mundur dari investasi ini karena pasar nikel global mengalami perubahan signifikan.
Dengan perubahan itu, pihaknya melihat investasi di Indonesia tak lagi diperlukan lantaran pasokan nikel perusahaan untuk bahan baku baterai kendaraan listrik sudah tercukupi. Oleh karenanya, BASF memutuskan akan menghentikan semua kegiatan evaluasi dan negosiasi yang sedang berlangsung untuk proyek di Teluk Weda.
Selengkapnya klik di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.