Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Revolusi Industri 4.0, SDM Indonesia Harus Berdaya Saing

Kompas.com - 19/03/2019, 18:15 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar ekonomi digital Yudi Candra menyoroti kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia di era digital. Menurut dia, SDM Indonesia saat ini belum berdaya saing mumpuni.

Kehadiran tenaga kerja asing (TKA), kata Yudi, menunjukkan Indonesia belum mampu menciptakan SDM yang memiliki keterampilan dan berdaya saing sesuai kebutuhan dunia kerja saat ini.

“Kita sudah mulai memasuki era Revolusi Industri 4.0 yang mana industri kita sudah mulai mengaplikasikan mesin dengan teknologi yang lebih canggih, sementara SDM kita belum bisa menyesuaikan makanya TKA terus masuk ke Indonesia,” kata Yudi dalam pernyataannya, Selasa (19/3/2019).

Baca juga: Ini SDM yang Dibutuhkan di Revolusi Industri 4.0

Yudi, yang juga CEO PT Duta Sukses Dunia tersebut menuturkan, dengan potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang memadai, ditambah jumlah SDM yang besar, pangsa pasar yang besar, Indonesia berpotensi menjadi negara tujuan investasi.

Namun demikian, apabila tak diikuti dengan kemampuan dan mentalitas tenaga kerja lokal yang memadai, potensi itu hilang.

“Bukan hanya produk yang kita impor, tenaga kerja pun harus mendatangkan dari negara lain. Ini bisa menjadi bencana jika tidak diantisipasi sejak dini,” sambung dia.

Baca juga: 5 Program Ini Membangun SDM Unggul Indonesia di Era Industri 4.0

Di samping itu, merujuk Global Talent Competitiveness Index, sambungnya lagi, saat ini kualitas tenaga kerja Indonesia berada di peringkat 77 dari 119 negara. Yudi memandang, ini harus menjadi perhatian khusus pemerintah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas tenaga kerja nasional.

Untuk itu, pemerintah harus mampu menghadirkan pendidikan dan pelatihan yang mampu menjawab kebutuhan tenaga kerja saat ini. Juga diperlukan revolusi mental menyeluruh yang mampu membuat Indonesia bersaing di mata dunia.

“Siapa pun pemimpinnya nanti, peningkatan SDM nasional sudah menjadi harga mati,” terang Yudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Whats New
Garuda Indonesia Tak Bagikan Dividen Meski Catatkan Laba Bersih di 2023

Garuda Indonesia Tak Bagikan Dividen Meski Catatkan Laba Bersih di 2023

Whats New
Injourney Airports Layani 49,7 Juta Penumpang Sepanjang Januari-April 2024

Injourney Airports Layani 49,7 Juta Penumpang Sepanjang Januari-April 2024

Whats New
Libur Panjang Waisak, Kemenhub Ingatkan Bus Pariwisata yang Beroperasi Harus Laik Jalan dan Berizin

Libur Panjang Waisak, Kemenhub Ingatkan Bus Pariwisata yang Beroperasi Harus Laik Jalan dan Berizin

Whats New
Usai Rilis Logo Baru, Wamen BUMN Kasih Tugas Ini ke Bulog

Usai Rilis Logo Baru, Wamen BUMN Kasih Tugas Ini ke Bulog

Whats New
Anak Usaha Semen Indonesia Alokasikan Separuh Area Pabrik sebagai Hutan Kota

Anak Usaha Semen Indonesia Alokasikan Separuh Area Pabrik sebagai Hutan Kota

Whats New
Sasar Pasar Global, Industri Obat Berbahan Alam di Indonesia Perlu Ditingkatkan Pengembangannya

Sasar Pasar Global, Industri Obat Berbahan Alam di Indonesia Perlu Ditingkatkan Pengembangannya

Whats New
Peruri Punya Logo Baru, Siap Jalani Tugas sebagai 'GovTech' Indonesia

Peruri Punya Logo Baru, Siap Jalani Tugas sebagai "GovTech" Indonesia

Whats New
BUMN Didorong Terapkan Praktik BJR, Seberapa Penting?

BUMN Didorong Terapkan Praktik BJR, Seberapa Penting?

Whats New
Harga Emas Terbaru 23 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 23 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pemerintah Akan Ambil Alih Lahan Tambang PT Timah yang Dikelola Penambang Liar

Pemerintah Akan Ambil Alih Lahan Tambang PT Timah yang Dikelola Penambang Liar

Whats New
Harga Bahan Pokok Kamis 23 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 23 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Kamis 23 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Kamis 23 Mei 2024

Spend Smart
Bos Garuda Bersikukuh Minta Kemenhub Revisi TBA Tiket Pesawat

Bos Garuda Bersikukuh Minta Kemenhub Revisi TBA Tiket Pesawat

Whats New
Risalah The Fed: Batal Turunkan Suku Bunga?

Risalah The Fed: Batal Turunkan Suku Bunga?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com