Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suasana Kontras Kantor Pajak di Hari Akhir Pelaporan SPT...

Kompas.com - 01/04/2019, 17:00 WIB
Yoga Sukmana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) memberikan kompensasi satu hari kepada wajib pajak untuk melaporkan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya pada Senin (1/4/2019).

Dari pantauan Ditjen Pajak hari ini, kantor pelayanan pajak punya kondisi yang berbeda. Perbedaan terjadi antara kantor pajak di Jakarta dan di luar Jakarta.

"Kami pantau bervariatif di KPP," ujar Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Hestu Yoga Saksama kepada Kompas.com di Jakarta.

Baca juga: 11,2 Juta Wajib Pajak Lapor SPT Hingga Senin Sore, Anda Sudah?

Di daerah, kata dia, kantor pelayanan pajak terpantau ramai didatangi oleh para wajib pajak yang ingin melaporkan SPT pajak orang pribadi periode 2018.

Sementara itu, hal berbeda terjadi di kantor pelayanan pajak Jakarta yang tak seramai di daerah. Bahkan, menurut Hestu, kantor pajak di Jakarta cenderung sepi.

Sepinya kantor pajak di Jakarta ditengari karena wajib pajak lebih memanfatkan pelaporan SPT pajak secara online melalui e-filing.

Baca juga: Kepatuhan Membayar Pajak Bisa Kurangi Utang Indonesia

"Sehingga kami yakin hari ini sampai malam nanti masih banyak wajib pajak orang pribadi yang menyampaikan SPT-nya," kata dia.

Hingga pukul 15.00 WIB, sebanyak 11,2 juta wajib pajak sudah melaporkan SPT pajaknya. Angka ini melonjak 133.000 wajib pajak dari data Minggu (31/3/2019).

Pemerintah menargetkan 15,6 juta wajib pajak lapor SPT Periode 2018. Target tersebut merupakan 85 persen dari wajib pajak yang wajib elaporkan SPT sebanyak Rp 18,3 juta wajib pajak.

Baca juga: Ada Keringanan, Lapor SPT Hari Ini Tak Kena Denda Rp 100.000

Pemerintah masih menunggu realisasi pelaporan SPT tidak hanya hingga akhir Maret 2019, namun juga hingga akhir 2019 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com