Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transformasi Kantor Pajak Tak Hanya di Teknologi, Tetapi Juga SDM

Kompas.com - 02/04/2019, 15:30 WIB
Yoga Sukmana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan sudah melakukan reformasi lebih dari 10 tahun lalu. Kini wajah lembaga perpajakan itu sudah berubah.

Corporate Comptroller Director Kompas Gramedia Johanes Latief S menilai, transformasi yang dilakukan kantor pajak dimulai dari teknologi.

"Sekarang layanan bisa dilakukan online bahkan dari gadget," ujarnya dalam acara Tax Gathering 2019 di KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Tiga, Selasa (2/4/2019).

Baca juga: Biasanya Kantor Pajak Akhir Maret Kayak Lebaran, Pasang Tenda...

Sebelum era pemenfaatkan teknologi, pelaporan SPT atau pembayaran pajak hanya bisa dilakukan secara manual.

Hal ini membuat wajib pajak harus datang ke kantor pajak. Namun kini hal itu bisa dilakukan secara online, salah satunya yakni kehadiran pelaporan SPT melalui e-filing.

Selain teknologi, transformasi pajak juga dinilai menyentuh sumberdaya manusia (SDM). Hal ini sangat penting dan mengubah wajah kantor pajak yang dulu "ditakuti".

Baca juga: Suasana Kontras Kantor Pajak di Hari Akhir Pelaporan SPT...

"Dari SDM account representative-nya muda-muda dan murah senyum. Kalau kita datang ditanya dengan ramah," kata Latief.

Perubahan ini juga sangat penting, karena menurut Latief, akan membuat hubungan wajib pajak dan petugas pajak terjalin dengan baik, keduanya saling bermitra.

Di tempat yang sama, Kepala KKP Tanah Abang Tiga Mokhamad Khifni menyampaikan apresiasi kepada para wajib pajak yang sudah berkontribusi kepada penerimaan pajak.

Baca juga: 11,2 Juta Wajib Pajak Lapor SPT Hingga Senin Sore, Anda Sudah?

Di KPP Jakarta Tanah Abang Tiga kata dia, penerimaan 2018 mencapai 109 persen dari target. Ia berharap pada tahun ini bisnis wajib pajak badan meningkat sehingga kembali mendorong penerimaan pajak 2019.

"Kami doakan semoga kegiatan bisnis bapak dan ibu tumbuh pada tahun ini," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com