Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadilah Konsumen Cerdas, Perhatikan 5 Hal Ini Saat Belanja

Kompas.com - 23/01/2020, 14:08 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Belanja kebutuhan sehari-hari menjadi hal rutin yang harus dilakukan. Ini dapat dilakukan baik secara mingguan atau bulanan.

Belanja pun kini semakin nyaman dengan adanya berbagai platform e-commerce. Selain itu, kehadiran promo, diskon, atau cashback juga membuat kegiatan belanja menjadi menyenangkan.

Akan tetapi, Anda harus tetap menjadi konsumen cerdas. Jangan sampai rutinitas belanja bulanan menjadi beban keuangan Anda.

Baca juga: Survei BI: Optimisme Konsumen Menguat

Dikutip dari Good Housekeeping UK, Kamis (23/1/2020), berikut 5 hal yang harus Anda perhatikan saat berbelanja agar tetap jadi konsumen cerdas.

1. Perhatikan tata letak toko

Perlu disadari bahwa peritel tidak sembarang menata barang di toko. Setiap barang sengaja dipajang di rak agar dibeli oleh konsumen dan belanja lebih banyak.

Namun, riset yang dilakukan oleh Whistl menemukan bahwa 60-70 persen barang yang dibeli konsumen tidak direncanakan sebelumnya. Suka tidak suka, peritel memegang peran juga untuk membuat Anda belanja impulsif.

Misalnya, peritel menempatkan bahan-bahan pokok seperti susu, gula, atau bahan makanan lain di bagian belakang toko. Sehingga, Anda harus menyusuri setiap bagian toko untuk mendapatkannya.

Studi lain juga menunjukkan bahwa konsumen secara otomatis menyusuri toko dari depan ke balakang. Ini akan memaksimalkan jumlah barang yang dilihat konsumen.

Ada kemungkinan konsumen akan membeli barang yang ia lihat, namun sebetulnya tidak diperlukan. Trik bagi konsumen adalah susuri toko dari bagian belakang ke depan agar belanja sesuai dengan kebutuhan.

Selalu buat daftar belanja dan batasi diri belanja impulsif hanya satu atau dua barang.

Baca juga: Ekonom: Ekonomi RI Stabil, Dipicu Ibu Rumah Tangga Doyan Belanja

2. Jangan panik

Pernahkah Anda merasa bahwa supermarket atau toko ritel mendorong Anda untuk bergegas membeli sebelum promonya berakhir? Atau Anda merasa harus membeli barang dalam jumlah besar karena stoknya tampak menipis?

Peritel melakukan ini karena menciptakan kesan bahwa Anda sebagai konsumen harus membeli. Ini disebut dengan scarcity effect, artinya kita menginginkan sesuatu lebih karena berpikir barang itu akan habis.

Tahan keinginan untuk panik dalam berbelanja dan pahami bahwa tingkat stok barang akan naik dan turun, namun saldo rekening Anda tak perlu ikut naik dan turun juga.

Baca juga: UMP Naik Tahun Depan, Waspadai Belanja Berlebihan!

3. Ukuran memengaruhi

Sadar atau tidak, jumlah barang yang kita beli sangat bergantung pada ukuran troli belanja. Faktanya, menurut konsultan pemasaran dan penulis buku Brandwashed: Tricks Companies Use to Manipulate Our Minds and Persuade Us to Buy Martin Lindtsron, ketika peritel melipatgandakan ukuran troli belanja yang mereka sediakan, maka konsumen akan belanja 37 persen lebih banyak.

Agar tak belanja impulsif, pilihlah keranjang atau keranjang dorong di supermarket ketimbang troli untuk menaruh barang-barang yang hendak Anda beli.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com