Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tergolong Psikotropika, Tramadol Dijual Bebas di E-commerce

Kompas.com - 04/05/2020, 17:52 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa bulan yang lalu Artis Lucinta Luna dilaporkan terjerat kasus dugaan penyalahgunaan narkoba yang di dalam tasnya terdapat salah satu obat penenang yaitu Tramadol.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyampaikan obat ini merupakan jenis obat penenang dan masuk dalam golongan psikotropika.

Sementara itu ketika Kompas.com mencoba melakukan pencarian di beberapa e-commerce besar di Indonesia, obat yang harusnya tidak dijualbelikan secara bebas, justru bisa ditemukan di e-commerce.

Salah satunya e-commerce Lazada. Ketika Kompas.com, Senin (4/5/2020), mencoba mencari dengan keyword 'Tramadol hci' yang keluar produk masker. Namun ketika mencari dengan keyword 'dexa ori' ada 6 seller yang menjualnya di akun Lazada.

Baca juga: Penjual Online Jual Masker dengan Harga Mahal, Ini yang Dilakukan Asosiasi E-Commerce

Seller dengan nama Yazizah Store menjual produk Tramadol seharga Rp 431.000 per box, LesyaStore, ArdoStore dan Fradilla Store juga menjual produk Tramadol dengan harga yang sama.

Lalu Kompas.com mencoba mencari di e-commerce Shopee dengan keyword 'tramadol hci' yang keluar adalah produk kecantikan. Sementara ketika dicari menggunakan keyword 'Dexa ori' ada 4 seller yang menjual.

Seller yang memiliki nama toko Denizaelani_03 menjual dengan harga Rp 250.000, Gapotikh menjual dengan harga Rp 250.000. Kemudian seller yang berada di Jakarta Pusat dengan nama toko Rudbas menjual dengan harga Rp 140.000. Bahkan ada juga yang menjual dalam bentuk per strip dengan harga Rp 50.000.

Berbeda dengan yang kedua, e-commerce Bukalapak tidak menjualnya sama sekali. Ketika dicari dengan keyword 'tramadol' yang keluar hanya halaman yang berisi tulisan 'maaf barangnya tidak ditemukan'.

Begitupun ketika dicari dengan keyword 'Dexa ori' yang muncul hanya pelapak yang menjual pakaian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com