Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BUMN Klaster Pangan Garap Food Estate Sukamandi Seluas 1.000 Hektar

Kompas.com - 19/08/2020, 20:40 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek Food Estate Sukamandi seluas 1.000 hektar yang digarap oleh BUMN klaster pangan diyakini mampu meningkatkan produksi beras dalam negeri. Produksi beras dari lumbung pangan ini ditargetkan bisa naik 30 persen.

Direktur Utama PT Sang Hyang Seri (Persero) Karyawan Gunarso mengatakan, proyek ini tengah berjalan. Kini telah memasuki masa penanaman, pertumbuhan tanaman, dan perawatan.

“Kondisi tanamannya sudah tumbuh cukup bagus, dengan anakan rumpun padi yang cukup banyak," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (19/8/2020).

Baca juga: Jaga Ketahanan Pangan, Jokowi Anggarkan Rp 104,2 Triliun

Ia mengatakan, ditargetkan terdapat peningkatan produktivitas rata-rata 30 persen lebih, atau dari rata-rata awal produksi 6 ton per hektar menjadi minimal rata-rata 8 ton-8.5 ton per hektar.

"Fokus di lapangan adalah bagaimana menjaga tanaman dari serangan hama pengganggu seperti tikus dan weren yang dapat menyebabkan berkurangnya hasil produksi secara signifikan,” katanya.

Wawan, sapaan akrabnya, menyatakan poyek ini bertujuan membangun model budidaya pangan melalui pola corporate farming, khususnya pada tanaman padi. Ia menilai, pola ini efektif dalam meningkatkan produktivitas, serta efisien dengan penggunaan sarana produksi pertanian dan pemanfaatan teknologi IT.

Lebih lanjut, katanya, konsep corporate farming yang diterapkan mengedepankan kemitraan dengan petani pemilik lahan melaui pola Inti Plasma Tanaman Padi.

“Dalam pelaksanaannya, kami melakukan pendampingan kepada para petani mitra hingga proses jaminan pemasaran,” ujarnya.

Program pada lumbung pangan ini pun dilaksanakan secara terintegrasi dari hulu (upstream) hingga hilir (downstream).

Produksi padi atau gabah yang dihasilkan nantinya akan diolah di penggilingan, baik menggunakan milik BUMN maupun bermitra dengan penggilingan setempat dalam rangka memberdayakan UMKM dan Koperasi Tani.

Baca juga: Jokowi: Food Estate Bukan Hanya untuk Domestik, tetapi untuk Pasar Internasional Juga

Nantinya, hasil produksi berupa beras akan dipasarkan ke UMKM dan warung-warung masyarakat. Salah satunya, melalui aplikasi Warung Pangan milik BGR Logistic yang merupakan salah satu anggota BUMN klaster pangan.

"Sinergi program Food Estate dengan Warung Pangan akan meningkatkan peran BUMN Klaster Pangan dalam aktivitas pemenuhan rantai pasok komoditas dan produk pangan dari mulai sektor hulu, tengah, dan hilir," kata Wawan.

Ia menjelaskan, di sektor hulu BUMN klaster pangan akan menggandeng Kelompok Tani, Koperasi Tani, dan Badan Ssaha Milik Desa (BUMDes).

Sementara di sektor tengah (manufacturing/produksi), BUMN klaster pangan dapat memanfaatkan infrastruktur internal dan juga bekerjasama dengan para penggilingan milik Kelompok Tani atau BUMDes.

"Serta pada sektor hilir, BUMN klaster pangan dapat berperan sebagai offtaker dan pasar bagi produksi sendiri dan produksi para petani dan produsen padi, gabah, serta beras," sebutnya,

Adapun BUMN klaster pangan beranggotakan 9 BUMN, yang terdiri dari PT RNI (Persero) sebagai koordinator, Perum Perikanan Indonesia, PT Berdikari (Persero), BGR Logistic, PT Garam (Persero), PT Perikanan Nusantara (Persero), PT Pertani (Persero), PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero), dan PT Sang Hyang Seri (Persero).

Baca juga: Bentuk Klaster BUMN Pariwisata, Erick Thohir: Bukan untuk Bunuh Pesaing


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com