Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2021, Pagu Anggaran Ditjen Fakir Miskin Kemensos Naik 102 Persen

Kompas.com - 14/09/2020, 18:17 WIB
Ade Miranti Karunia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin (Dirjen PFM) Kementerian Sosial Asep Sasa Purnama mengatakan, unit kerjanya telah diusulkan oleh Mensos Juliari P Batubara kepada Komisi VIII DPR RI pada 3 September lalu, agar mendapatkan tambahan pagu anggaran 2021, yang mencapai 102 persen.

Sebelumnya, Ditjen PFM hanya mendapat pagu anggaran Rp 28,4 triliun di 2021, kemudian meningkat menjadi Rp 57,2 triliun.

"RKA K/L 2021 kami mengacu ke surat Menteri Sosial perihal distribusi pagu anggaran Kementerian Sosial Tahun 2021 dan penyusunan RKL Nomor S.57/MS/1.1 TR01-05/8.2020, di mana Bapak Menteri Sosial menetapkan bahwa alokasi anggaran untuk direktorat yang menangani fakir miskin yang semula pagu indikatif kami jumlahnya Rp 28,4 triliun, kemudian mengalami penambahan anggaran," jelasnya secara virtual, Senin (14/9/2020).

Baca juga: Dari Rp 695 Triliun, Anggaran Penanganan Covid-19 Baru Terealisasi 34,1 Persen

"Kenaikan menjadi Rp 28,8 triliun atau naik sekitar 102 persen sehingga anggaran kami untuk 2021 pagu anggarannya berjumlah Rp 57,2 triliun," lanjut Asep.

Anggaran 2021 tersebut akan dialokasi untuk penyaluran bantuan sosial (bansos) berupa sembako, bansos tunai, dan renovasi rumah tak layak huni bagi fakir miskin.

"Keutamaan anggaran ada sebesar Rp 28,8 triliun itu untuk bantuan sosial sembako kenaikan target dari pagu anggaran semula 15,6 juta KPM menjadi 18,5 juta KPM. Dengan indeks per KPM per bulan selama 12 bulan itu Rp 200.000 per KPMnya," rincinya.

"Kemudian bansos tunai bagi 10 juta KPM dengan durasi 6 bulan, dengan indeks Rp 200.000. Bantuan sosial rumah tidak layak huni ada alokasi anggaran Rp 50 miliar lebih," tambah dia.

Baca juga: 10 Juta Keluarga PKH Dapat Bansos Beras 30 Kilogram

Selain itu, distribusi pagu anggaran untuk 2021, untuk Sekretariat Jenderal Penanganan Fakir Miskin diusulkan sebesar Rp 73 miliar.

Kemudian, Direktorat Penanganan Fakir Miskin Wilayah I diusulkan sebesar Rp 21,98 triliun.

Lalu, untuk Direktorat Jenderal Penanganan Fakir Miskin Wilayah II Rp 20,614 triliun, Direktorat Penanganan Fakir Miskin Wilayah III sebesar Rp 15,377 triliun.

"Kemudian kegiatan dekonsentrasi kami mengalokasikan di tahun sebelumnya yakni Rp 92,760 miliar sehingga untuk alokasi anggaran 2021 sebesar Rp 57,25 triliun," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com