Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pebisnis Franchise yang Bertahan Di Tengah Pandemi

Kompas.com - 18/02/2021, 06:31 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 membuat para pebisnis franchise ikut gelagapan lantaran menurunnya omzet.

Hal inilah yang ikut dirasakan oleh salah satu pebisnis franchise dari Tahu Jeletot Taisi, Rosie Pakpahan.

Rosie yang berjualan produk tahu, mengakui selama mewabahnya pandemi membuat omzetnya turun drastis. Kondisi yang dialaminya semakin parah saat pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan sempat melarang dibukanya mal.

Baca juga: Terus Merangkak Naik, Harga Bitcoin Mulai Sentuh Angka Rp 734 Juta

"Tadinya kita itu sudah di gigi empat atau lari kencang, tapi karena ada pandemi tiba-tiba, mengharuskan kami untuk di gigi satu. Apalagi pas PSBB siapa yang berani datang ke mal? Enggak ada, makanya omzet kami turun,"ujarnya dalam Webinar APINDO UMKM Akademi yang disiarkan secara virtual, Rabu (17/2/2021).

Hal ini memaksa Rosie dan timnya untuk memutar otak dan mencari jalan keluar. Hingga akhirnya Rosie dituntut untuk berinovasi dengan membuat produk tahu dalam bentuk frozen.

Rosie merasa sedikit beruntung karena memiliki 2 model bisnis yaitu model bisnis gerobak dan model bisnis di dalam mal.

Walaupun bisnis tahunya yang berada di mal sangat menurun, setidaknya dia cukup terbantu dari bisnis gerobaknya.

Apalagi dia sudah memanfaatkan berbagai platform online untuk berjualan dan terhubung ke layanan ride hailing penjualan makanan.

Baca juga: Ada Relaksasi PpnBM, Gaikindo Proyeksi Penjualan Mobil Bisa Naik 40 Persen

"Walaupun penjualan melalui offline terbilang merosot, setidaknya dari online cukup membantu," ungkapnya.

Selain itu, strategi yang dilakukan Rosie agar tetap cuan adalah mengurangi cost dari produknya. Apabila biasanya dalam 1pack berisi 40 tahu, kini mereka hanya menjual tahu yang 1 kemasannya berisi 12 biji tahu saja.

"Inilah yang harus kami lakukan mau tidak mau. Biar apa? Biar usaha kami bisa tetap bertumbuh atau paling tidak bertahan di tengah pandemi yang enggak tahu kapan berakhirnya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com