Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak Beroperasi, Modalku Himpun Pendanaan hingga Rp 22,36 Triliun

Kompas.com - 30/03/2021, 15:37 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Platform P2P Lending Modalku berhasil mencatatkan pendanaan sebesar Rp 22,36 triliun selama lima tahun mengembangkan usahanya.

Co-Founder & COO Modalku Iwan Kurniawan mengatakan, angka ini diraih dari ekspansi bisnis yang dilakukan Modalku di empat negara besar.

"Kami sudah berhasil melebarkan sayap ke 4 negara besar, seperti Indonesia, Singapura, dan Malaysia. Bahkan di bulan Februari 2021 ini kami juga sudah melebarkan sayap ke Thailand dan sudah mendapatkan lisensi juga dari pemerintah setempat," ujar Iwan dalam jumpa pers Modalku secara virtual, Selasa (30/3/2021).

Baca juga: Survei Modalku: Hanya 27 Persen UMKM yang Bisa Akses Pinjaman ke Lembaga Keuangan Konvensional

Iwan mengatakan, saat ini total pinjaman yang disalurkan Modalku mencapai Rp 4 juta, naik dua kali lipat dari tahun lalu.

Begitu pun dengan total lender atau pemberi pinjaman yang naik dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

"Total lender seperti saya ini atau yang memberi pinjaman di tahun lalu itu ada 100.000 dan kini naik dua kali lipat menjadi 200.000 lender," ucapnya.

Sementara itu, dari sisi portofolio, Modalku akan fokus menggarap portofolio dari industri perdagangan, pengusaha, online hingga kesehatan.

Baca juga: Enggan Rambah Sektor Konsumtif, Ini Alasan Modalku

Apalagi, kata Iwan, di tengah pandemi ini, industri seperti perdagangan hingga kesehatan banyak diincar oleh masyarakat.

"Kami akan fokus dengan itu dan fokus dengan kebutuhan dan tujuan masyarakat. Kami ingin lebih membantu para UMKM untuk mendapatkan pinjaman modal," ucap Iwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com