Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maksimalkan Potensi Ekonomi Syariah, BI Akan Bentuk Holding Ekonomi Bisnis Pesantren

Kompas.com - 21/04/2021, 14:04 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) berencana membentuk holding himpunan ekonomi bisnis pesantren atau Hebitren, untuk memaksimalkan potensi ekonomi syariah di lingkup pesantren.

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengatakan, potensi ekonomi syariah di pesantren sangat besar, terefleksikan dari jumlah pesantren yang mencapi 27.772 pesantren dengan 5 juta santri.

"Pesantren menjadi kekuatan strategis untuk menjadi pemain kunci dalam industri halal mendukung perekonomian nasional," kata Destry dalam sebuah diskusi virtual, Rabu (21/4/2021).

Baca juga: BI Catat Transaksi Uang Elektronik Melonjak 42 Persen, Apa Pendorongnya?

Akan tetapi, pergerakan roda perekonomian di lingkup pesantren dinilai Destry masih belum optimal.

Oleh karenanya, BI akan memprioritaskan pembentukan Hebitren guna mengatasi permasalahan tersebut.

"Holding ini gabungan unit usaha dalam bentuk koperasi dari banyak pesantren di wilayah yang berdekatan," ujar Destry.

Destry berharap, kehadiran Herbitren dapat meningkatkan akses keuangan atau pembiayaan kepada para pelaku usaha, khususnya yang bergerak di industri halal.

"Dengan adanya pembentukan holding ini bukan saja aktifitas ekonomi pesantren menjadi makin besar, namun juga mempunyai bargaining power yang kuat, khususnya dalam penentuan harga," tutur dia.

Baca juga: Selain Suku Bunga Rendah, Ini Jurus BI Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional

Melalui pembentukan holding tersebut, BI akan mendorong berbagai sektor usaha di lingkup pesantren, mulai dari pertanian, industri pengolahan makanan, hingga pengembangan energi baru terbarukan.

"Herbitren diharapkan dapat berkontribusi aktif melalui pengembangan usaha syariah dalam pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi," ucap Destry.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com