Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal 5 Aset Kripto dengan Kapitalisasi Pasar Terbesar

Kompas.com - 19/06/2021, 17:07 WIB
Mutia Fauzia

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sama halnya seperti tren di dunia, popularitas aset kripto di Indonesia tengah meningkat pesat dalam setahun terakhir.

Berdasarkan catatan Kementerian Perdagangan (Kemendag), hingga akhir Mei 2021, jumlah pelaku aset kripto di Indonesia tumbuh lebih dari 50 persen, yakni dari sektiar 4 juta pada 2020 menjadi 6,5 juta orang.

Di sisi lain, nilai transaksi aset kripto pada lima bulan pertama di 2021 mencapai Rp 370 triliun.

Baca juga: Animo Masyarakat terhadap Aset Kripto Naik 50 Persen hingga Akhir Mei 2021

Jumlah tersebut melesat tinggi bila dibandingkan dengan jumlah transaksi di tahun 2020 yang hanya mencapai Rp 65 triliun.

Bagi Anda yang tertarik untuk melakukan perdagangan aset kripto, perlu diketahui, setidaknya ada 10.000 jenis mata uang kripto yang saat ini diperdagangkan. Namun demikian, untuk di Indonesia sendiri, ada 229 aset kripto yang telah terdaftar di Badan Pengawas Perdagagan Berjangka Komoditi (Bappebti).

Bila dikerucutkan berdasarkan kapitalisasi pasar global, berdasarkan data CoinMarketCap, ada lima aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar dalam dollar AS, yakni bitcoin, ethereum, binance coin, dan Cardano.

Masing-masing aset kripto tersebut memiliki karakterisitik yang khas. Simak rinciannya berikut:

Bitcoin

Bitcoin adalah mata uang kripto dengan kapitalisasi atau valuasi pasar terbesar di dunia. Saat ini, total valuasi pasar bitcoin mencapai 671,78 miliar dollar AS atau sekitar Rp 9.673,63 triliun (kurs Rp 14.400).

Jumlah tersebut setara dengan sekitar 43,34 persen dari total keseluruhan valuasi pasar aset kripto yang mencapai 1,5 triliun dollar AS.

Bitcoin dikembangkan secara anonim pada tahun 2009 dalam sebuah jaringan blockchain. Untuk diketahui, blockchain merupakan jaringan sistem buku kas besar yang terpusat.

Buku kas tersebut merupakan laporan dari beragam transaksi yang terjadi. Hal itu lah yang membedakan bitcoin dan uang fiat seperti dollar AS yang dikontrol oleh bank sentral.

Baca juga: Daftar 13 Pedagang dan 229 Aset Kripto Terdaftar di Bappebti

Pada bulan April lalu, harga bitcoin sempat menyentuh harga tertinggi di kisaran 64.000 dollar AS per keping. Namun demikian, kini harga aset kripto tersebut telah merosot hampir separuhnya, menjadi di kisaran 35.000 dollar AS per keping.

Salah satu faktor yang membedakan bitcoin dengan uang fiat trandisional yakni jumlahnya yang terbatas, yakni sebanyak 21 juta. Saat ini, jumlah bitcoin yang diperdagangkan di pasar sebanyak 18,73 juta keping.

Ethereum

Sebenarnya, ethereum merupakan sebuah perangkat lunak atau software yang berbasis jaringan blockchain yang bisa diakses bebas atau open source. Aplikasi berbasis jaringan blockchain tersebut memiliki aset kripto yang disebut dengan ether.

Saat ini, ether merupakan mata uang digital dengan kapitalisasi pasar terbesar, yakni sekitar 261,58 miliar dollar AS atau 16,83 persen dari keseluruhan valuasi pasar mata uang kripto.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com