Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Program Rehabilitasi Mangrove akan Jadi Isu Penting Saat KTT G20

Kompas.com - 10/12/2021, 09:45 WIB
Ade Miranti Karunia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menggandeng sektor swasta dalam program rehabilitasi mangrove melalui kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR) di Probolinggo, Jawa Timur.

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, sekitar 50 persen kawasan mangrove di Pulau Jawa berada di Provinsi Jawa Timur, dan Probolinggo. 

Baca juga: Luhut: Jokowi Akan Sampaikan Pentingnya Restorasi Mangrove di Forum G20

Ia memaparkan bahwa program mangrove ini menjadi salah satu program Presiden Joko Widodo, sehingga program rehabilitasi 600.000 hektare (Ha) harus terealisasikan.

Tak hanya itu, Pemerintah Indonesia juga akan menjadikan mangrove sebagai show case kepada para pemimpin negara yang tergabung di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada tahun depan di Indonesia.

"Tahun depan, Indonesia akan menjadi tuan rumah Presidensi G20. Hampir seluruh provinsi di Indonesia akan menjadi lokasi pelaksanaan side event dari seluruh rangkaian G20, termasuk Jawa Timur. Salah satu isu penting di G20 adalah perubahan iklim. Dan pemerintah Indonesia akan menjadikan mangrove sebagai show case kepada para Leaders di G20. Saya minta kita siapkan sebaik-baiknya program mangrove kita untuk menunjukkan komitmen Indonesia dalam menjaga iklim dunia," kata Luhut dalam siaran pers tertulis, Jumat (10/12/2021).

Oleh sebab itu, ia sangat berharap program ini mempunyai tingkat keberhasilan tumbuh yang cukup tinggi dari mangrove yang ditanam.

Baca juga: Luhut Sebut Mangrove Bisa Tingkatkan Pendapatan Negara, Begini Caranya

"Tahun depan juga akan kita tarik sektor swasta atau BUMN lainnya untuk turut membantu program rehabilitasi mangrove dan pemeliharaan dengan area mangrove yang lebih luas," lanjut Luhut.

Secara geografis, Probolinggo di sebelah utara berbatasan langsung dengan laut yaitu Selat Madura.

Sebagian penduduknya tinggal di area pesisir di mana kehidupannya sangat ditunjang oleh keanekaragaman hayati pesisir, salah satunya adalah mangrove.

"Mangrove bagi Probolinggo dapat memberikan manfaat yang sangat banyak, dari segi ekologi dapat menjaga pesisir dari terjangan ombak besar dan angin kencang, dan secara ekonomi dapat membantu dari ekowisata dan produk turunan mangrove," jelas Luhut.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Gubernur Provinsi Jatim Emil Elestianto Dardak memaparkan, pada tahun ini, Jatim telah melakukan penanaman mangrove sebanyak 881.508 batang pada lahan seluas 295,62 hektare yang tersebar di Kabupaten Gresik.

Baca juga: Luhut Berterima Kasih ke China atas Bantuan Selama Pandemi Covid-19

Sebanyak 5.000 batang dengan luas 1,5 Ha, di Kabupaten Bangkalan sebanyak 254.479 batang dengan luas 104,49 Ha, di Kabupaten Pasuruan sebanyak 25.000 batang dengan luas 10 Ha, di Kabupaten Situbondo sebanyak 163.449 batang dengan luas 49,53 Ha, di Kabupaten Banyuwangi sebanyak 338.580 batang dengan luas 100,1 Ha dan di Kabupaten Probolinggo sebanyak 95.000 batang dengan luas 30 Ha.

"Upaya rehabilitasi hutan mangrove perlu segera dipercepat dan memerlukan peran para pihak. Pemerintah tidak mungkin bekerja sendirian, untuk itu kami sangat mendukung program rehabilitasi mangrove melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan/ CSR karena penurunan emisi gas rumah kaca menjadi tanggung jawab semua pihak," tutur Emil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Whats New
Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Rabu 1 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Rabu 1 Mei 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
7 Bandara Ditutup Smentara Akubat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

7 Bandara Ditutup Smentara Akubat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

Whats New
Harga Bahan Pokok Rabu 1 Mei 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Rabu 1 Mei 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Emiten Kendaraan Listrik VKTR Catat Pendapatan Bersih Rp 205 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Kendaraan Listrik VKTR Catat Pendapatan Bersih Rp 205 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Cek Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Cek Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Whats New
Harga BBM Shell per 1 Mei 2024 Naik, Cek Rinciannya!

Harga BBM Shell per 1 Mei 2024 Naik, Cek Rinciannya!

Whats New
Satgas Judi 'Online' Belum Mulai Bekerja, Pemerintah Masih Susun Formula

Satgas Judi "Online" Belum Mulai Bekerja, Pemerintah Masih Susun Formula

Whats New
Penyaluran Kredit Ultramikro Capai Rp 617,9 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Ultramikro Capai Rp 617,9 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com