Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat Program Makmur, Produksi Padi Karawang Ditargetkan Naik Jadi 9 Ton per Hektare

Kompas.com - 24/12/2021, 17:30 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pupuk Indonesia (Persero) kembali mengimplementasikan program Makmur di Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Program yang diluncurkan pada Agustus tahun itu akan dilaksanakan di atas lahan seluas 11,6 hektare untuk komoditas padi.

Melalui program tersebut, produktivitas padi ditargetkan bisa naik menjadi 8-9 ton per hektare dari rata-rata saat ini 7 ton per ha. 

Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, dengan adanya kenaikan produktivitas tersebut, pendapatan petani juga akan ikut terkerek nantinya.

Baca juga: Erick Thohir: Petani Makmur, Indonesia Juga Makmur..

"Melalui program Makmur, produksinya bisa meningkat, biasanya kita 7 ton per hektare kalau kita pakai Makmur 8-9 ton per hektare. Ini berdasarkan beberapa hasil di lapangan bisa meningkat 8-9 ton per hektare," kata Arya, dalam keterangan tertulis, Jumat (24/12/2021).

Pada implementasi kali ini, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) resmi bergabung dalam ekosistem Program Makmur, untuk menerapkan teknologi pertanian yang presisi.

Lebih lanjut Arya menjelaskan, program yang memiliki makna Mari Kita Majukan Usaha Rakyat ini juga merupakan ekosistem yang menghubungkan petani dengan project leader, asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, agro input, off taker, dan pemerintah daerah.

Dia pun mengajak para petani yang berada di wilayah Karawang, Jawa Barat untuk bergabung pada program Makmur Pupuk Indonesia.

Pasalnya, Karawang menjadi salah satu lumbung padi nasional sehingga membutuhkan pendampingan pertanian yang lebih baik.

"Sejak pak Menteri turun menjadi cepat, KUR cepat sesuai musim tanamnya. Pak Erick juga minta bagaimana petani setelah tanam ketika ada musibah hama ada asuransi, supaya bapak petani tidak rugi, ada Jasindo yang masuk," tutur dia.

Baca juga: Stafsus Erick Thohir Beberkan Manfaat Program Makmur Bagi Petani

Sementara itu, Direktur Produksi Pupuk Indonesia, Bob Indiarto mengungkapkan, hingga hari ini Program Makmur telah dilakukan pada 66.371 hektar dan melibatkan 48.404 petani.

Lebih lanjut Bob berharap teknologi pertanian presisi yang ditawarkan oleh Telkomsel memberikan dampak baik bagi petani, yaitu dari sisi hasil panen atau produktivitas dan penghasilan meningkat.

"Melalui Program ini, kami berusaha membangun sebuah ekosistem yang dapat memberikan kemudahan bagi petani dalam berbudidaya. Hasilnya adalah peningkatan produktivitas yang berujung pada peningkatan keuntungan petani," tutur Bob.

Sementara itu, SVP Enterprise Account Management Telkomsel Dharma Simorangkir menjelaskan, Program Makmur di Rawamerta ini menjadi pilot project penerapan teknologi presisi untuk sektor pertanian perusahaan.

Ia bilang, teknologi presisi milik Telkomsel ini bisa diterapkan untuk komoditi padi, tebu, jagung dan tembakau.

"Terimakasih melalui Program Makmur ini Telkomsel bisa berpartisipasi dalam teknologi pertanian. Nama program yang kita kembangkan adalah digital food ecosystem," ucap Dharma.

Baca juga: Pupuk Indonesia: Program Makmur Tingkatkan Produktivitas Petani 44 Persen

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com