Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2021, Berbagai Kebijakan Pendorong Jumlah Investor Pasar Modal

Kompas.com - 25/12/2021, 19:33 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Melanjutkan capaian di tahun 2020, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT Klliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) terus berupaya mendorong kinerja Pasar Modal Indonesia.

Sejumlah pencapaian yang ditorehkan pasar modal Indonesia mencakup level tertinggi pada Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) pada November 2021 lalu yang berhasil menyentuh 6.691.

Pencapaian tersebut juga mendorong tingkat kapitalisasi pasar (market cap) yang menyentuh Rp 8.125 triliun.

Baca juga: 4 Hal Seputar Penutupan Kode Broker, BEI: Sepekan Berlangsung, Tidak Terjadi Penurunan Transaksi

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi menyebut, pencapaian itu tidak lepas dari kenaikan jumlah single investor identification (SID). Berdasarkan data BEI, jumlah investor pasar modal hingga akhir November 2021, ada tambahan 3,2 juta investor pasar modal menjadi 7,15 juta investor.

"Jumlah tersebut juga lebih besar dibanding periode tahun 2016 lalu. Jumlah tersebut meningkat 84 persen, dibandingkan 2016 atau ada peningkatan delapan kali lipat,” kata Inarno secara virtual, Kamis (9/12/2021).

Pasar modal Indonesia juga menorehkan beberapa pencapaian lainnya, seperti kenaikan jumlah Initial Public Offering (IPO), hingga tercatatnya perusahaan unicorn pertama Indonesia dengan perolehan dana segar tertinggi sepanjang sejarah bursa.

Berikut kaleidoskop pasar modal Indonesia, termasuk pencapaian, kebijakan, dan pertumbuhan kinerja sepanjang tahun 2021 :

1. Pertumbuhan investor

Direktur Utama KSEI Uriep Budhi menyebut, jumlah investor pasar modal Indonesia meningkat 89,58 persen menjadi 7,3 juta Single Investor Identification (SID) pada tahun 2021 hingga tanggal 17 Desember 2021.

“Dari total 7,3 juta investor, sebesar 99,5 persen merupakan investor retail. Investor retail ini banyak didominasi oleh dua generasi, yakni generasi millennial dan generasi Z," kata Uriep melalui siaran pers, Kamis (23/12/2021).

Uriep merinci, jumlah tersebut terdiri dari investor saham, surat utang, reksa dana, surat berharga negara (SBN) dan jenis efek lain yang tercatat di KSEI. Jumalah investor yang memiliki aset saham juga mengalami peningkatan 101,19 persen menjadi 3,41 juta.

Jumlah investor reksa dana juga naik signifikan 111,29 persen menjadi 6,71 juta, pun demikian dengan investor yang memiliki aset SBN menjadi 607.000 investor atau naik 31,9 persen. Investor aktiv tercatat naik menjadi 200.000 investor pada tahun ini, sementara pada akhir tahun 2020 jumlahnya hanya 94.000 investor.

2. Kebijakan Pasar Modal

Pertumbuhan jumlah investor tidak lepas dari kebijakan dan peraturan yang memberikan kemudahan bagi investor. Seperti halnya pengembangan teknologi digital dan pembangunan infrastruktur pasar modal.

"Simplifikasi pembukaan rekening maupun eASY.KSEI memiliki peran dalam pertumbuhan jumlah investor pasar modal Indonesia, khususnya investor saham yang mengalami pertumbuhan jumlah hingga 100 persen," jelas Uriep.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com