Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mirae Asset: IHSG Bisa Tembus ke Level 7.000 Pada Februari 2022

Kompas.com - 10/02/2022, 15:26 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comMirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menembus level 7.000 pada Februari 2022 ini.

Sebelumnya IHSG sempat menembut all time high di level 6.800 dan hingga saat ini menunjukkan tren penguatan.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Martha Christina mengatakan, kenaikan IHSG ini juga didukung net buy asing yang telah mencapai Rp 12,5 triliun sejak awal tahun 2022 ini.

Selain itu, kenaikan juga dipengaruhi oleh minat investor asing atas saham perbankan, setelah membukukan kinerja di atas ekspektasi.

Baca juga: IHSG Tembus Level Tertinggi, Lo Kheng Hong: Masih Banyak Saham Bagus Harga Murah

“Setelah bergerak di kisaran terbatas pada Desember 2021 dan Januari 2022, secara teknikal kami perkirakan IHSG akan mampu menembus level 7.000 di bulan Februari ini. Walaupun ada ancaman gelombang ketiga Covid-19, namun pengaruhnya diperkirakan akan terbatas terhadap perekonomian Indonesia, seiring upaya pemerintah untuk menjaga kestabilan ekonomi,” ungkap Martha secara virtual, Kamis (10/2/2022).

Baca juga: Rupiah dan IHSG Menguat di Sesi I

Pendorong pergerakan IHSG

Di sisi lain kenaikan kasus Covid-19 varian Omicron yang diprediksi akan memasuki puncaknya pada Februari 2022, yang mendorong kebijakan PPKM Level III di sejumlah wilayah juga mendorong investor untuk masuk ke pasar modal.

Namun, hal ini tidak serta merta menjadi satu-satunya sentimen pendorong kenaikan IHSG.

“PPKM bisa jadi mempengaruhi investor, tapi itu bukan satu–satunya faktor. Di bulan Oktober 2021, hingga Februari 2022 rilis laporan keuangan emiten dan net buy asing juga mendukung pergerakan positif IHSG,” tambah dia.

Baca juga: Langkah Mudah Membuat Trading Plan, Perencanaan dalam Saham

Kondisi PPKM

Menurut Head of Investment Information PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Roger M.M, dengan kondisi PPKM, baik yang diperketat maupun dilonggarkan akan memberikan  pandangan, alokasi aset, dan strategi investasi yang berbeda.

“Saat PPKM dilonggarkan, arah investaasi investor cenderung kepada retailer atau saham yang mudah recovery. Jika PPKM diperketat, investor mungkin memilih sektor yang berbeda, kea rah komoditi misalnya,” ujar Roger.

Di sisi lain, kebijakan The Fed yang akan menaikan suku bunga dinilai akan berpengaruh ke instrument obligasi.

Karena investor akan mencari instrumen yang memiliki return tinggi, seperti pasar saham misalnya.

“Imbasnya dana yang keluar dari obligasi ini mencari instrument baru, atau malah lari ke pasar saham. Dengan pengetatan moneter The Fed, tidak lantas memberi dampak buruk ke Indonesia, karena ada peluang aliran dana yang keluar dari obligasi masuk ke pasar modal,” tegas dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com