Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sehari Usai Gempa Sumbar, 100 Persen Listrik Pasaman Barat Kembali Normal

Kompas.com - 27/02/2022, 19:29 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

PESAMAN BARAT, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) segera tangani kerusakan infrastruktur listrik akibat gempa yang melanda Pasaman Barat, Sumatera Barat pada Jumat, (25/2/2022).

Pasokan listrik ke seluruh Pesaman Barat, Sumatera Barat telah kembali normal setelah gempa berkekuatan magnitudo 6,2 melanda.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sumbar Toni Wahyu Wibowo mengatakan, gempa yang melanda Kabupaten Pasaman Barat mengakibatkan kerusakan pada bangunan dan terputusnya aliran listrik ke masyarakat.

Baca juga: Konsumsi Listrik Naik, Pendapatan PLN Capai Rp 25,13 Triliun per Januari 2022

Ia bilang, puluhan petugas diterjunkan ke lokasi kejadian guna mempercepat proses pemulihan.

"Dengan mengutamakan keselamatan warga dan petugas, PLN gerak cepat dalam memastikan pasokan listrik masuk ke rumah warga," kata Toni dalam siaran pers.

Toni melanjutkan, sebanyak 1.033 gardu distribusi telah sepenuhnya beroperasi sehari setelah bencana, yaitu pada Sabtu (26/02/2022).

Distribus listrik tersebut meliputi pasokan listrik ke 127.513 pelanggan.

Senior Manager Distribusi PLN UIW Sumbar Arif Pramudya mengungkapkan, total Jaringan Tegangan Menengah (JTM) terdampak pasca gempa sepanjang 1.116,5 Kms itu.

Ia juga bilang, beberapa titik lokasi membutuhkan waktu penormalan lebih lama. Sebabnya, medan transportasinya di beberapa wilayah cukup sulit.

"Seluruh personel PLN saling mendukung untuk membantu pemulihan listrik. Kami bersyukur seluruh gardu distribusi kini sudah bisa dinyalakan sehingga sistem kelistrikan di Pasaman Barat capai 100 persen," tutur Arif.

Arif menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas padamnya listrik akibat bencana gempa. Namun, Ia berjanji akan mengawal proses pemulihan hingga listrik kembali menerangi rumah warga.

"Terima kasih kepada seluruh pelanggan yang mendukung PLN agar bisa fokus dalam penanganan dan percepatan pemulihan. Saya mengapresiasi Pemda Pasaman Barat yang terus menguatkan koordinasi, pun tentu kepada seluruh petugas PLN," kata Arif.

Baca juga: Cara Update Data NIK dan NPWP Lewat PLN Mobile, Praktis Cuma 10 Menit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com