Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenko Perekonomian: Jumlah Startup Indonesia Peringkat 6 Besar Dunia

Kompas.com - 29/11/2022, 18:00 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi IV Kemenko Perekonomian Muhammad Rudy Salahudin mengatakan, Indonesia menduduki peringkat ke 6 besar di dunia untuk jumlah startup terbanyak yang dimiliki.

Dia menyebutkan ada total 2.400 startup yang ada di indonesia yang mana pertumbuhannya sebagian didorong sejak adanya pandemi.

"Sejak pandemi itu bukan hanya sektor e-commerce, raide hailing, hingga financial services yang tumbuh. Tapi kami melihat banyak startup baru yang tumbuh seperti edutech, healthcare dan banyak lagi, ini tumbuh karena mobilitas kita terganggu. Tercatat, kita itu ada 2.400 startup dan ini membuat kita peringkat 6 besar dunia untuk jumlah startup di dunia, ini sangat luar biasa," ujarnya dalam bincang "Indonesia Digital Economy Conference Langkah Tepat Wujudkan Target Transformasi Digital 2025" yang disiarkan oleh Lazada bersama Kompas, di Jakarta, Selasa (29/11/2022).

Baca juga: Bagaimana Peran Industri Telekomunikasi Mendukung Potensi Startup di Indonesia?

Dengan adanya pencapaian ini, menurut Rudy, potensi ekonomi digital di Indonesia sangat besar. Bahkan dia menyebutkan, nilai ekonomi digital indonesia mencapai sekitar 77 miliar dollar AS dan menjadi nilai ekonomi tertinggi se-ASEAN.

"Kita prediksi akan mencapai 130 miliar dollar AS di 2025, kemudian akan naik 2 kali lipat 360 miliar di 2030. Ini berarti potensi kita luar biasa," ungkap Rudy.

Oleh sebab itu, kata dia, dengan adanya potensi tersebut, Indonesia harus siap untuk memanfaatkan potensi tersebut.

Baca juga: Ada Isu Resesi 2023, Investor Enggan Suntik Dana ke Startup?

 


Pemerintah pun saat ini, telah berkolaborasi dengan beberapa pihak berkepentingan diantaranya akademisi, pelaku usaha hingga asosiasi untuk bisa memanfaatkan potensi ini.

Misalnya dari sisi Sumber Daya Manusianya (SDM), untuk meningkatkan literasi digital masyarakat, pemerintah tengah memiliki program pelatihan agar mendorong literasi digital meningkat.

"Pemerintah juga dalam jangka pendek sudah mendorong kartu prakerja yang mana dilakukan pelatihan digital secara online 2 tahun ini dengan jumlah penerima manfaat lebih 15 juta.

Pemerintah juga mendorong perbaikan kurikulim supaya masyarkat melek digital sedari awal dan sedini mungkin," imbuh Rudy.

Kemudian dari sisi kebijakan, pemerintah sudah membuat banyak kebijakan lewat Undang Undang Perlindungan data pribadi yang baru keliar, hingga PP 80 tentang e-commerce.

"Ini dilakukan pemerintah untuk mendorong ekonomi digital supaya lebih baik," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com