Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelemahan IHSG Berpotensi Berlanjut di Tengah Minimnya Sentimen Pasar, Cermati Saham-saham Ini

Kompas.com - 28/02/2023, 07:14 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan ini dengan pelemahan. Data RTI menunjukan, indeks Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah 1,80 poin atau 0,03 persen ke 6.854,78 pada Senin (27/2/2023) kemarin.

Praktisi sekaligus Founder WH Project William Hartanto mengatakan, indeks saham bergerak cenderung sideways seiring dengan sepinya pasar saham nasional.

Ia menyebutkan, perdagangan IHSG kemarin terbilang sepi jika bukan karena terbantu oleh adanya transaksi saham Famon Awal Bros Sedaya (PRAY) di pasar nego.

"Namun terbuka kemungkinan dimana pelaku pasar akan mencoba melepas sebagian saham sehingga terjadi tekanan jual yang membuat IHSG bergerak mendekati level support kembali." kata dia, dalam risetnya, dikutip Selasa (28/2/2023).

Baca juga: Sektor Saham yang Menarik Dicermati pada Awal 2023

Dengan melihat sentimen tersebut, William memproyeksi, IHSG bergerak mixed cenderung melemah pada sesi perdagangan Selasa hari ini. Indeks saham diprediksi bergerak pada rentang 6.800-6.950.

"Support lanjutan apabila IHSG menurun di bawah 6.800 adalah 6.726." katanya.

Pada perdagangan sesi Senin ini, William merekomendasikan saham MPMX (buy, support Rp 1.200, resistance Rp 1.300), CSRA (buy, support Rp 665, resistance Rp 715), ULTJ (buy, support Rp 1.500, resistance Rp 1.555), dan BBCA (buy, support Rp 8.625, resistance Rp 9.050).

Baca juga: Mirae Asset Proyeksi IHSG Tembus 7.880 pada 2023, Sektor-sektor Saham Ini Jadi Pilihan

 


Sementara itu, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, IHSG masih bergerak cenderung konsolidatif di tengah minimnya sentimen. Menurutnya, rilis kinerja keuangan emiten masih menjadi sentimen utama penggerak indeks saham hingga saat ini.

"Sedangkan arus deras capital inflow yang mulai kembali ke dalam pasar modal Indonesia akan turut memberikan sentimen bagi pergerakan IHSG saat ini," ujarnya.

Dengan melihat sentimen tersebut, William bilang, IHSG berpotensi melemah hari ini. Ia memprediksi, indeks saham bergerak pada rentang 6.789-6.954. 

"Adanya risiko koreksi wajar tetap perlu diwaspadai mengingat pergerakan nilai tukar Rupiah yang masih cukup fluktuatif dengan kecenderungan pelemahan masih terjadi," katanya.

Pada sesi perdagangan hari ini, William merekomendasikan saham BBCA, INDF, BBNI, ITMG, ASII, SMRA, dan AALI.

Baca juga: Dampak Kenaikan Suku Bunga Acuan BI ke Pasar Modal, Ini Sektor Saham yang Diuntungkan

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com